Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM - Dua mantan pemain Persija Jakarta asal Eropa Timur, Yevgeni Kabayev dan Martin Vunk, bakal menuntut pengelola Persija yang menunggak gaji mereka. Keduanya akan membawa persoalan itu ke FIFA Dispute Resolution Chamber.
Vunk dan Kabayev terdaftar sebagai pemain Persija untuk Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Keduanya baru mendapatkan hak sebesar 30 persen gaji satu bulan gaji dari total empat bulan gaji yang ditunggak Persija (Januari-April).
Hadiah saat menjadi pemain terbaik pada pertandingan Persija melawan Gamba Osaka yang didapat Vunk pun tidak kunjung diberikan pengelola Persija. Manajemen tim ibu kota juga tidak membiayai pengobatannya selama dia dibelit cedera.
Manajemen Persija telah memutus kontrak seluruh pemainnya pada 2 Mei 2015. Kebijakan ini diambil menyusul dihentikannya LSI 2015 oleh PSSI.
Seluruh pemain asing Persija, temasuk Vunk dan Kabayev, menolak rasionalisasi gaji hingga sebesar 25 persen dari nilai awal yang ditawarkan manajemen yang dipimpin Ferry Paulus itu.
Kedua pemain tersebut telah mengadukan kasus penunggakan gaji mereka kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Namun, tiga surat somasi yang dilayangkan APPI tidak digubris manajemen tim oranye.
"Kedua pemain ini akan mengakhiri kontraknya bersama Persija berdasarkan Regulations on The Status and Transfer of Players FIFA dan juga Jurisprudence DRC FIFA, yaitu dengan alasan Just Cause dan akan membawa kasus ini ke DRC FIFA sebagai jalur penyelesaian sengketanya," tulis APPI dalam keterangan pers, Kamis (28/5/2015).