Yahya menambahkan, seharusnya Tim Transisi membantu Persibo memperoleh kembali haknya sebagai anggota PSSI.
"Kalau turnamen saja tidak boleh, bagaimana dengan nasib status kami di PSSI. Padahal sebelumnya Tim Transisi berjanji akan membantu dan berencana akan membawa masalah kami ke Kongres PSSI. Jika sudah begini sepertinya kami tidak yakin dengan kinerja Tim Transisi," tambah Yahya.
Yahya menjelaskan, Persibo 'dipecat' dari PSSI karena ikut serta dalam kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) pada 2010. Padahal saat itu Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin mengakui LPI dan mengharamkan Liga Super Indonesia (LSI).
Namun saat LPI dibubarkan dan LSI dijadikan kompetisi resmi, maka Persibo mendapatkan sanksi dengan dicoret keanggotaannya dari PSSI karena pernah ikut LPI.
"Ini aneh padahal LPI itu disahkan oleh PSSI, kenapa justru kami yang kena getahnya. Akibatnya hingga sekarang, kami tidak bisa ikut di seluruh kompetisi resmi PSSI," papar Yahya.
Ya Persibo merupakan salah satu klub yang dipecat keanggotannya oleh PSSI. Manajemen Persibo sempat mengajukan gugatan ke Badan Arbitrase Internasional (CAS).
Namun manajemen Persibo akhirnya memilih mencabut gugatan kepada PSSI ke CAS. Padahal keputusan gugatan dari CAS diputuskan pada 7 Februari mendatang.
" Pada 2015, Persibo juara Piala Indonesia dan 2013 ikut AFC Cup mewakili Indonesia. Itu artinya kami diakui oleh AFC tetapi kenapa justru tidak diakui oleh PSSI. Ini jelas aneh," tegas Yahya.