Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Pesimis kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan bisa digelar, manajemen Semen Padang FC (SP) akan memutus kontrak total pemain. Itu terpaksa dilakukan agar manajemen tidak merugi karena sponsor sudah menghentikan aliran dana ke klub.
"Kami sedang memproses pemutusan kontrak seluruh pemain. Diperkirakan pemutusan kontrak bisa dilakukan usai Lebaran. Kami masih membicarakannya dengan pemain," kata Direktur Teknik Semen Padang, Asdian kepada Harian Super Ball.
Menurut Asdian, jumlah pemain yang akan diputus kontrak itu sebanyak 21 pemain. Sebelumnya saat LSI resmi dihentikan oleh PT Liga Indonesia, manajemen memutus kontrak sembilan pemain untuk mengurangi beban klub.
Sembilan pemain itu adalah Gamal, Septia Hadi, Suheri Daud, Fitra, Rezi, Andri, Anes, Ramanuddin, dan penjaga gawang Fandi.
"Jumlah pemain yang diputus kerjanya sebanyak 21 pemain. Kami tidak memberikan kompensasi apa-apa, karena selama 1,5 bulan kami tetap memberikan gaji 20 persen dari nilai kontrak. Padahal kompetisi sedang vakum. Jadi justru sebenarnya, kami rugi memberikan gaji ke pemain tanpa ada pertandingan sama sekali," ujar Asdian.
Asdian menerangkan, pihaknya sudah tidak sanggup lagi membayar gaji pemain sampai akhir tahun ini. Pasalnya, tidak ada pemasukan sama sekali. Untuk membayar gaji pemain selama kompetisi vakum menggunakan dana perusahaan dan owner.
"Kami tidak mungkin melanjutkan aktifitas tim dengan kondisi keuangan seperti ini. Sementara kompetisi tidak bisa diharapkan. Jadi lebih baik kami hentikan saja. Jika kompetisi kembali digelar, seluruh pemain akan kami panggil kembali dengan menyiapkan kontrak baru," terang Asdian.
Asdian menjelaskan, keputusan itu diambil mengingat kondisi konflik antara Menpora dan PSSI tidak kunjung mencair. Harapan adanya perdamaian kedua belah pihak sepertinya masih jauh. Pasalnya keduanya masih perang statemen dan mengedepankan ego masing-masing.
"Tidak ada tanda-tanda perdamaian dari mereka. Konflik akan semakin panjang. Dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin ada harapan kompetisi LSI musim depan bisa digelar," jelas Asdian.
Dengan pemutusan kontrak ini, maka Kabau Sirah, julukan Semen Padang, dipastikan tidak akan mengikuti turnamen apapun, baik yang digelar Tim Transisi ataupun Mahaka Sports.
"Buat apa juga ikut turnamen kalau LSI belum ada jaminan. Jadi dipastikan kami tidak akan ikut turnamen apapun, karena saat ini keuangan kami tidak baik. Lebih baik tim dinonaktifkan dulu sambil menunggu kondisi sepak bola kita normal kembali," tutur Asdian.
Setelah pemutusan kontrak resmi dilakukan, pemain-pemain Semen Padang diizinkan untuk membela klub lain yang akan melakukan turnamen atau pertandingan.
"Kalau kontrak sudah dihentikan ya pemain silahkan saja kalau mau main bersama klub lain. Karena mereka membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya," papar Asdian.