TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Tidak hanya aktif sebagai pelatih sepak bola, kini Rahmad Darmawan juga menciptakan sejarah baru dengan menggagas Yayasan Gerakan Bangkit Pesepak Bola Muda (Gerbang Pemuda).
Tujuannya untuk membantu menanggulangi dana pemulihan cedera pemain yang tidak mampu secara ekonomi.
"Saya harap yayasan ini menjadi pintu gerbang bagi pemain berbakat yang tidak ditangani dengan baik oleh klubnya," kata Rahmad kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Yayasan ini dibentuk atas keprihatinan terhadap minimnya kesadaran klub dalam memulihkan pemain yang dibekap cedera serius.
Sebab, pembiaran cedera bisa berakibat fatal bagi kelanjutan karier pesepak bola.
Program penanggulangan penanganan cedera yang diusung Gerbang Pemuda tidak serta merta gratis. Klub diminta meneken kesepakatan untuk membayar dana operasi atau penyembuhan di kemudian hari.
"Misalnya kasus Abdul Rahman (Lestaluhu) di Persija. Kami sepakat untuk menanggung biaya operasi dan pemulihan sesuai dengan kesepakatan dengan manajemen klub. Nantinya mereka wajib mengganti pengeluaran sebelumnya untuk kemudian dialokasikan ke pemain lain," ujar pria yang akrab disapa RD itu.
Selain bekerjasama dengan klub, program bantuan juga bisa bersifat personal. Yakni, kepada pemain yang sedang tidak terikat kontrak dengan klub manapun.
Bantuan bersifat personal juga sudah dilakukan kepada Mohammad Nasuha, mantan pemain Cilegon United yang juga menderita ACL.
Mantan pemain tim nasional Indonesia berusia 30 tahun itu berkewajiban mencicil biaya operasi semampunya. Dana tersebut nantinya akan diputarkan kepada pemain lain yang berhak.
"Semoga ini benar-benar menjadi 'gerbang' harapan bagi pemain untuk melanjutkan kariernya," ujar RD yang pernah mempersembahkan juara LSI bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC.