TRIBUNNEWS.COM - Brendan Rodgers untuk kali pertama tertangkap kamera di ruang publik sejak dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Liverpool, Minggu (4/10).
Ia tampak mengenakan setelan jins hitam, dipadu sweater warna senada membalut atasan kaus putih berkerah. Tangan kirinya menarik sebuah koper hitam.
Charlotte, sang kekasih dan putri kecilnya turut serta bersamanya. Ia dikabarkan hendak bepergian dengan jet pribadi menuju Malaga, Spanyol.
Raut wajah pelatih asal Irlandia berusia 42 tahun ini terlihat tegang. Dahinya berkerut, sama halnya ketika mendampingi anak asuhnya di pinggir lapangan.
Hanya beberapa jam kemudian muncul sebuah pernyataan atas nama dirinya yang dirilis oleh asosiasi manajer liga.
Dalam pernyataan tersebut, Rodgers mengaku kecewa harus meninggalkan Liverpool. Mengakhiri kebersamaan selama tiga tahun di Stadion Anfield memang bukan hal mudah. Banyak momen yang membuatnya memiliki kehormatan dan rasa bangga.
“Makanya, Saya harus mengucapkan terima kasih kepada semua pemain atas kerja keras mereka. Saya berterima kasih kepada semua orang yang berhubungan dengan klub, Fenway Sports Group, direksi Liverpool, khususnya Ian Ayre, staf pelatih saya, staf seluruh klub, relawan, staf akademi, pemain muda, dan fans Liverpool yang luar biasa. Mereka tak pernah berhenti memberi dukungan, semangat, dan dedikasinya. Merekalah yang membuat waktu saya di Liverpool begitu istimewa,” ucapnya.
Mantan pelatih Swansea ini juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada John W Henry, Tom Werner, dan Mike Gordon, tiga petinggi Liverpool.
Hal itu tak lepas karena mereka memberi kesempatan besar kepadanya menangani Liverpool. Oleh karenanya, ia berharap supaya hubungan persahabatan yang tumbuh selama ini tetap berlangsung di masa mendatang.
Skuat Liverpool, lanjut dia, saat ini sedang dalam masa transisi. Beberapa di antara mereka masih muda. Mereka punya bakat luar biasa dan memiliki rasa kebersamaan tinggi.
Ia berharap bisa melihat mereka terus bertumbuh dan berkembang dalam beberapa pekan ke depan. Ia juga menyampaikan harapannya yang sangat besar terhadap Liverpool dan siapapun nanti pelatih yang menggantikan posisinya, memperoleh hasil lebih baik musim ini.
Pemecataannya itu membuat Rodgers kembali diliputi perasaan gagal menjalani pekerjaannya. Ia pernah menyampaikan hal itu di tahun 2014 saat gagal mengantarkan Liverpool mengangkat trofi juara Premier League.
Musim ini Liverpool teronggok di posisi 10 klasemen sementara dengan 12 angka dari tiga kali menang, tiga kali imbang, dan dua kali menelan kekalahan.
Mereka juga susah payah meladeni lawan-lawannya di penyisihan grup B Liga Europa. Bahkan, The Kop harus menang lewat adu penalti di babak ketiga Piala Liga menghadapi Carlisle United, klub yang bermain di League Two.