TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hatta Ridho, pembicara tamu pada Seminar Nasional bertajuk "Menyelamatkan Sepakbola Indonesia" mengatakan profesionalisme penting bagi sepakbola. Menurutnya, klub yang profesional itu harus memiliki lima poin.
"Yang penting dipahami adalah legalitas akte, finansial klub mesti punya perencanaan sehingga bisa diterapkan financial fairplay, infrastruktur klub harus memiliki stadion. Selain itu, adanya pembinaan usia dini untuk klub, seharusnya klub memiliki sekolah sepakbola seperti lamasia misalnya. Yang terakhir adalah administrasi, sampai tukang pijatnya pun harus ada SK administrasinya," katanya.
Dikatakannya, seluruh stakeholder harus memahami hal ini, agar proses berjalannya suatu rule of the game klub bisa baik. Tidak ada yang dirugikan dalam aspek apapun.
General Manager APPI, Valentino Simanjuntak mengatakan, kegiatan ini murni kegiatan sosial APPI, tidak ada hubungan dengan gerakan politik. Dijelaskannya, acara ini karena adanya kesamaan moment.
"Tujuannya mensosialisasikan apa yang APPI selama ini lakukan, kita juga mencoba membuka perspektif kita melihat keadaan sepakbola di Indonesia. Kami juga keliling kampus di berbagai daerah, dan ini yang pertama kita lakukan. Pertama di Sumut," katanya.
Dikatakannya, APPI siap memfasilitasi semua pemain yang gaji tidak dibayar. Maka dari itu, pemain penting untuk membaca kontrak. Menurutnya, isi kontrak jangan hanya dilihat dari uang.
"Kita siap sampai ke ranah hukum membela pemain. Ini sudah kita lakukan dari jauh hari. Awalnya kita coba untuk kekeluargaan, setelah itu baru kita somasi, kita siap ke Pengadilan Negeri," terangnya.