TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Bukan cuma sekali atau dua kali Olivier Giroud menerima kecaman dari suporter Arsenal sendiri. Hanya, sang bomber juga kerap meledak saat kualitasnya diragukan.
Musim 2015-2016 bisa dibilang merupakan periode terberat dalam perjalanan karier Giroud. Belum pernah sebelumnya ia tersisihdari tim utama seperti ketika kalah bersaingdari Theo Walcott di awal musim ini.
Suporter tak pernah ada di belakangnya. Oktober silam misalnya, Metro melansir betapa Giroud punya rasio gol terhadap menit bermain terbaik di Liga Inggris (88,8menit per gol ketika itu).
Satistik tersebut diabaikan dan cuma menjadi bahan olok-olok.
"Ini hal baru yang tak pernah saya alami sebelumnya, baik di Tours, Montpellier, atau Arsenal. Saya harus memetik hikmah dan lebih menggembleng diri dalam hal mental," katanya beberapa waktu lalu di Guardian.
Lelaki berumur 29 tahun ini kembali menjadi ujung tombak utama dan memukau dengan lima gol dalam tiga partai pamungkas Arsenal.
Kebangkitan Giroud tentu membuat pelatih Arsene Wenger jemawa. Bagaimana tidak? Wenger selama ini keukeuh menyebut Giroud sebagai salah satu striker terbaik di dunia.
"Akhirnya, angka yang tersaji membuat orang sadar bahwa ia striker hebat. Giroud telah lebih baik. Koneksinya dengan pemain lain juga meningkat dan menjadi pilihan saat kami bermain dengan bola panjang. Saya yakin Giroud tengah berada di puncak permainannya," ucap Wenger.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Gol ke gawang Aston Villa pekan lalu adalah torehan ke-50 Giroud di Premier League. Pemain inilah yang membuat Wenger pede mengalahkan Manchester City pada Senin (21/12/2015).
"Saya ingin kami mengalahkan City di kandang," ucap sang pelatih.
Pertanyaannya, bisakah Giroud melanjutkan rentetan ketajamannya sekaligus membawaThe Gunners jadi unggul empat poin atas sang tamu?
Kualitas sang pemain akan betul-betul diuji dalam laga ini.
Pertahanan City memang tak bisa dibilang memukau. Dari tujuh klub teratas Premier League, jumlah kebobolan The Citizens hanya lebih baik dibanding Leicester.
Hanya, City juga tentunya berada dalam level yang berbeda dari tiga klub terakhir yang dibobol oleh Giroud: Sunderland, Villa, dan Olympiakos.
Sunderland dan Villa cuma sepasang penghuni tangga terbawah Liga Inggris, sementara Olympiakos memang lebih sering menjadi lumbung gol di ajang Liga Champions.
Giroud sudah pernah menghadapi tiga dari empat tim yang menelan kebobolan lebih sedikit dibanding City.
Cuma gawang Watford yang bisa ditembus, sementara Tottenham dan Manchester United terlalu perkasa buatnya.
Penulis: Andrew Sihombing/Tablid Bola