Artinya, di balik sejumlah tudingan minor tak beralasan yang menyebut Enrique kurang pantas, tersimpan kualitas tersendiri pada diri eks pembesut Barcelona B, AS Roma, dan Celta Vigo tersebut.
Namun, di sisi lain, jika kita simak kembali ucapan Pep pada awal tulisan, menjadi sebuah pemakluman bahwa sosok Messi juga yang telah “menolong” Enrique menggapai predikat pelatih terbaik dunia.
Belum Berhenti
“Orang kerap berpikir dengan cara yang salah. Sebuah tim adalah satu hal. Sebuah tim dengan Messi di dalamnya adalah cerita yang sama sekali berbeda. Messi ada di tim juara LC bersama Frank Rijkaard, ia juga meraihnya bareng Guardiola, dan ia kembali menyabetnya bersama Enrique,” bagitu kata Jose Mourinho tentang korelasi peran Messi dengan raihan gelar LC.
Mourinho bahkan menambahkan bahwa tim seperti Manchester City atau Arsenal bisa meraih gelar LC apabila dibela Messi.
“Saya tak menyebut mereka akan terus menjadi juara, tapi saya yakin menjuarainya paling tidak satu kali. Yang ingin saya tekankan ialah jika tim dibela Messi, ceritanya akan sangat berbeda.”
Seperti sebuah kepingan yang mulai tersusun lengkap, melalui ucapan Pep dan Mourinho kita bisa menarik kesimpulan bahwa kesuksesan Barcelona memuncaki piramida sepak bola Eropa dan dunia ialah karena adanya peran seorang Messi.
Teori bahwa Messi mustahil tetap bermain tajam apabila ditinggal Samuel Eto’o, Thierry Henry, dan David Villa telah dimentahkan.
Personel di lini depan Barcelona terus berganti, tetapi Messi terbukti masih mampu menunjukkan ketajaman prima.
Sudah ditepis pula anggapan awal bahwa Messi tak akan bisa berkreasi optimal jika Xavi Hernandez pensiun.
Praktis sepanjang musim lalu dan pada paruh pertama musim ini, lini tengah Barca tak lagi diperkuat kapten sekaligus motor tim mereka itu. Tetapi, sinar Messi tetap berkilau terang.
Kualitas istimewa seperti itu memang paling layak dianugerahi predikat pemain terbaik dunia. Selama masih tampil seperti itu, selama itu pula lemari Messi akan terus bertambah trofi Ballon d'Or.