TRIBUNNEWS.COM - Emmanuel Adebayor pernah melewati masa-masa indah bersama Tottenham Hotspur. Bermain selama empat tahun pada periode 2011-2015 di White Hart Lane, musim 2011-2012 menjadi puncak kariernya di klub London Utara itu.
Sheyi, begitu Adebayor biasa disapa, yang saat itu masih berstatus pemain pinjaman dari Manchester City, tampil menjadi top scorer Tottenham dengan torehan 17 gol.
Sayangnya setelah membawa Spurs finis di posisi empat besar di akhir musim, kariernya di klub London Barat itu justru memasuki masa kelam. Musim berikutnya dirinya dibekukan dari skuat Spurs, akibat perseteruan dengan pelatih Andre Villas-Boas
Setelah Villas-Boas hijrah ke Zenit St Petersburg, nasib Sheyi tetap tak menentu. Kariernya bahkan bertambah suram setelah kedatangan Mauricio Pochettino. Puncaknya pada September 2015, Tottenham memutus kontrak mantan striker Arsenal dan Real Madrid itu. Terhitung sejak itu, Sheyi berstatus tanpa klub.
Beruntung pada Januari 2016 lalu, Crystal Palace membuka pintu untuk striker asal Togo itu. Di tim asuhan Alan Pardew itu, ia digaji 65.000 pounds per pekan. Sejauh ini Adebayor sudah tampil di tiga laga bersama The Eagles. Dari tiga pertandingan itu, ia menyumbang satu gol, saat Palace kalah 1-2 dari Watford pekan lalu.
Minggu (21/2) malam, Adebayor akan kembali ke White Hart Lane. Palace akan melawat ke markas Spurs itu, guna melakoni laga babak kelima Piala FA. Kendati pernah lama menjadi pemain Tottenham, Sheyi mengatakan dirinya tak akan segan melakukan selebrasi jika membobol mantan klubnya itu. Menurut Sheyi, tak ada alasan untuk tidak merayakan gol.
"Saya bermain sepakbola, kenapa saya tidak akan merayakan kalau bikin gol melawan Tottenham? Sekarang saya tidak bermain untuk Tottenham," ujar Adebayor seperti dikutip Soccerway. "Mencetak gol adalah hal terbaik yang saya lakukan dalam karier. Jika mencetak gol melawan Tottenham, percayalah, saya akan merayakannya. Jika saya ada di lapangan dan mencetak gol dan tidak merayakannya, lebih baik saya bilang kepada manajer saya tidak akan main. Apa gunanya mencetak gol tapi tidak merayakannya?"
Mauricio Pochettino sendiri mengaku tak masalah Sheyi melakukan selebrasi jika mencetak gol ke gawang timnya di pertandingan nanti malam. Manajer asal Argentina itu bahkan berharap para penggemar The Lily Whites tetap menghargai mantan anak asuhnya itu.
"Saya yakin para penggemar kami akan tetap menghargai Adebayor. Ia sudah mencetak banyak gol untuk Spurs. Bagi para fans ia sudah dianggap pahlawan," kata manajer Tottenham itu seperti dikutip Daily Star. "Meski saat ini Adebayor sudah tidak bersama kami, tapi saya dan dia tidak memiliki masalah pribadi. Keputusan mengeluarkannya dari skuat adalah sebuah profesionalisme dalam sepak bola, bukan masalah pribadi."
Sheyi boleh punya ambisi besar mencetak gol ke gawang mantan timnya. Namun untuk mewujudkan hal itu, apalagi diiringi keinginan meraih kemenangan, jelas bukan perkara mudah. Spurs saat ini tengah menjalani musim yang mengesankan. Mereka menjadi salah tim yang bersaing meraih gelar juara Liga Inggris. Saat ini Spurs hanya terpaut dua angka dari Leicester yang berada di puncak klasemen, serta memiliki poin yang sama dengan Arsenal yang berada di bawahnya.
Performa mentereng Spurs bisa dilihat dari catatan pertandingan mereka. Dari delapan pertandingan terakhirnya di semua ajang, Harry Kane dkk meraih tujuh kemenangan dan satu hasil imbang. Satu-satunya hasil imbang itu adalah saat bermain 1-1 dengan Fiorentina, di babak 32 besar Liga Europa, Jumat (19/2) dinihari.
Sebaliknya Palace kini masih terpuruk di papan tengah Liga Inggris, tepatnya di peringkat ke-13. Mereka bahkan sudah menderita enam kekalahan dari 9 laga terakhirnya di semua ajang. Terakhir, tim asuhan Alan Pardew ini takluk 1-2 dari Watford, pekan lalu.
"Kekalahan dari Watford membuat kami semakin terpuruk. Tetapi kami akan melakukan latihan keras dan berusaha untuk lebih baik guna menghadapi Tottenham. Dengan cara itu, mungkin kami akan mendapat hasil yang baik," sebut Pardew seperti dilansir Guardian.