TRIBUNNEWS.COM, LEICESTER - Penyerang Leicester City, Shinji Okazaki adalah figur hebat di Asia atau khususnya di negara asalnya, Jepang.
Ketenarannya makin bertambah ketika sukses mengantarkan klubnya yang dicap sebagai kuda hitam menjadi pemenang Liga Inggris musim ini.
Sebelum mendapat klub profesional pertamanya yakni Shimizu S-Pulse, Okazaki hanyalah seorang pemain sepak bola yang berkompetisi antar sekolah di Jepang.
Okazaki memperkuat sekolahnya Takigawa Daini High School di kompetisi itu pada 2002-2004.
Kecemerlangannya di kompetisi antar sekolah itu, menarik perhatian klub raksasa Jepang Shimizu S-Pulse yang memutuskan untuk merekrutnya pada tahun 2004.
Lima tahun bermain di Shimizu, Okazaki mencatatkan penampilan sebanyak 121 kali dan mencetak 42 gol.
Ketajamannya itu menarik perhatian klub Jerman VFB Stuttgart pada 2011.
Di Stuttgart, Okazaki bermain selama dua tahun yakni pada 2011-2013.
Sayangnya di Stuttgat Okazaki hanya mencetak 10 gol dari 63 kali penampilannya.
Kemudian Okazaki pindah ke FSV Mainz pada 2013 dan bermain selama dua tahun dengan mencatatkan penampilan sebanyak 65 kali dengan mencetak 27 gol.
Ketajamannya yang membaik itu memikat hati Leicester yang kemudian meminangnya pada awal musim 2015.
Sejak bergabung ke klub itu, Leicester makin memanas dan bertahan di kompetisi teratas Liga Inggris.
Musim 2015-2016, Leicester berhasil meraih juara perdananya berkat kontribusi Okazaki.
Di level internasional, Okazaki merupakan salah satu Top Skorer Timnas Jepang dengan mencetak 48 gol dari 100 penampilan.
Torehannya itu membuat dirinya bertengger di posisi tiga Top Skorer Timnas Jepang sepanjang masa, namun masih kalah dengan Kunishige Kamamoto yang mencetak 80 gol dan Kazuyoshi Miura yang mencetak 55 gol.