Meski demikian dalam pertandingan itu, Messi tidak mencetak gol satupun, meski pertandingan dimenangkan Argentina dengan skor 3-0.
Pernyataan Lampe
Sebelum laga, Lampe sempat mengingatkan teman-temannya mengenai bahaya yang bisa dimunculkan Lionel Messi pada duel terakhir Grup D itu.
Messi sempat mengalami cedera punggung dan rusuk sehingga absen di laga perdana Argentina di Copa America 2016, kontra Cile.
Messi baru kembali ke lapangan hijau pada pertandingan melawan Panama. Pada laga itu dia mencetak tiga dari lima gol Argentina.
Lampe mengatakan, Messi bakal menjadi sosok yang patut diwaspadai di laga pagi ini.
"Ketika dia menguasai bola, Messi adalah sosok yang rumit," tutur Lampe.
"Kadang dia hanya sekadar berjalan dan tiba-tiba dia mengubah kecepatannya. Tidak bisa melepaskannya meski hanya selama beberapa detik. Seperti di pertandingan melawan Panama, Anda melepaskannya beberapa milimeter dan dia akan mencetak gol seperti yang dia lakukan," tambah Lampe.
Messi mengusung target membawa Argentina menjadi juara Copa America Centenario, setelah dua kali beruntun gagal di partai final turnamen besar, yaitu Piala Dunia 2014 dan Copa America 2015.
Argentina ingin mengakhiri babak penyisihan grup Copa America Centenario 2016 dengan hasil yang sempurna.
Untuk mendapatkan tiga kemenangan beruntun, La Albiceleste mengincar kemenangan saat berhadapan dengan Bolivia.
Pertandingan terakhir di grup D itu sejatinya sudah tidak menentukan lagi, baik bagi Bolivia maupun Argentina.
Argentina sudah menyegel status juara grup dengan perolehan enam poin, sedangkan Bolivia sudah pasti tereliminasi akibat selalu kalah di dua partai terdahulu.
Selama satu tahun terakhir, Argentina dan Bolivia sudah bertemu sebanyak tiga kali. Dari tiga laga tersebut, Argentina selalu menang atas Bolivia.(*)