TRIBUNNEWS.COM - Pembatasan pemanggilan pemain maksimal dua orang setiap klub untuk memperkuat Timnas Indonesia senior, dinilai sebagai kebijakan unik sekaligus kali pertama terjadi di dunia.
Umumnya, di semua negara selalu memberikan peluang besar kepada seluruh atlet besaing untuk bisa berjuang membela negaranya.
Terobosan baru yang dilakukan PSSI ini akan berdampak langsung terhadap performa tim Merah-Putih di kancah internasional.
Demikian dikatakan mantan pemain timnas Budi Sudarsono kepada Harian Super Ball.
"Ini peraturan yang pertama di dunia setahu saya, timnas dibatasi untuk memilih pemain. Sehingga kesempatan pemain untuk bersaing ini pun menjadi sangat terbatas. Ini memang terobosan baru di dunia, tapi kenapa bukan untuk memperkuat tim," ujarnya.
Mantan striker Persija Jakarta ini menjelaskan, pembatasan ini menunjukkan asa bela negara menurun. Selain itu, kesempatan pemain untuk bersaing untuk menyandang status pemain timnas sangat kecil.
"Pemain itu rebutan untuk terpilih sebagai pemain timnas, kalau dibatasi seperti ini maka dampaknya terhadap kualitas tim berpengaruh," ujarnya.
Budi menjelaskan, untuk meningkatkan performa timnas di kancah internasional setelah terbebas dari sanksi FIFA, PSSI harus membuka keran seleksi pemain dari klub seluas-luasnya.
Dengan memberikan kebebasan kepada timnas, seleksi akan berlangsung lebih efektif.