TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino secara tersirat menyebut situasi saat ini adalah masa paling berat dalam kariernya melatih. Namun, ia menegaskan timnya tak usah panik.
Hasil imbang Spurs 1-1 kontra Leicester akhir pekan lalu menjadi laga kelima mereka tanpa dihiasi selebrasi kemenangan. Empat seri, dan sekali kalah dengan hanya tiga gol, tanpa ada satupun hasil dari open play.
Hasil imbang melawan West Brom, Bournemouth, dan Bayer Leverkusen, diperburuk dengan kekalahan dari Liverpool di ajang EFL, telah membuyarkan suasanana positif di White Hart Lane yang sempat dibangun setelah mengalahkan Manchester City awal Oktober lalu.
Absennya sejumlah pemain pilar menjadi salah satu faktor pendorong merosotnya kinerja The Lilywhite. Terlebih yang cedera adalah Harry Kane dan Toby Alderweireld - dua pemain paling penting Tottenham musim lalu. Sementara Moussa Sissoko suspend, dan dan Erik Lamela sakit.
Kane, dan Alderweireld kabarnya sudah mulai pulih, tapi Pochettino tak mau berjudi, dan baru akan menurunkannya di laga melawan Arsenal akhir pekan ini.
Untuk laga melawan Bayern Leverkusen di Stadion Wembley dalam pekan ke-4 Liga Champions grup E di Stadion Wembley, London, Kamis (3/11) dini hari nanti, Pochettino mau tak mau kembali mengandalkan striker anyar, Vincent Janssen yang baru didatangkan dari AZ Alkmaar musim panas ini. Sejauh ini, ia baru mencetak tiga gol, yang semuanya lahir dari titik putih. Dua di Piala Liga, satu di Liga Primer saat Spurs imbang 1-1 kontra Leicester akhir pekan lalu.
Sang pelatih pun kini sibuk berteriak agar barisan pemain di lini tengah ikut aktif memberikan kontribusi gol. Di lima laga terakhir sejak Kane cedera, Dele Alli, dan Son Heung-min ikut menyumbang gol, namun para pemain lain seperti Christian Eriksen, Erik Lamela, Mousa Sissoko, dan Mousa Dembele semuanya belum berhasil menyumbang gol.
"Dele, Christian, semua pemain di lini tengah, harus lebih berani menendang ke gawang. Harus lebih berinsiatif mencetak gol," ujar pelatih asal Argentina ini menekankan.
"Kami tak bisa menyandarkan gol hanya kepada striker. Lini tengah kita pun harus bisa menyumbangkan gol, dan hal itu yang tak terlihat di musim lalu. Sekarang, mereka dituntut untuk lebih tajam lagi," ujarnya.
"Kami tak kebobolan, tapi kami juga tak bisa mencetak banyak gol. Padahal kita menciptakan banyak peluang. Jadi pekerjaan rumah kita sekarang adalah bagaimana lebih produktif mencetak gol," ujar Pochettino.
Merosotnya performa Spurs membuat mereka kini tertahan di peringkat lima klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan 20 poin. Di grup E Liga Champions, The Lilywhite berada di peringkat dua dengan poin empat dari tiga laga, di bawah AS Monaco yang memimpin dengan lima poin. Leverkusen di peringkat tiga dengan tiga poin, dan CSKA Moskwa di peringkat buncit dengan dua poin.
Werkself Neverkusen (tim pabrik, Red), julukan Bayer datang ke Wembley bermodal kemenangan 2-1 atas Wolfsburg di Bundesliga akhir pekan lalu. Itu menjadi kemenangan pertama dari empat laga terakhir, dimana mereka kalah tiga kali, dan sekali seri. Saat ini, Leverkusen berada di peringkat sepuluh Bundesliga.
Javier "Chicarito" Hernandez tetap menjadi penyerang andalan untuk mencetak gol. Hernandez yang mantan striker Manchester United ini telah mengemas lima gol dari delapan laga musim ini. Namun, sepanjang kariernya, ia belum pernah membobol gawang Spurs. (Tribunnews/den)
Liga Champions