TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo mengaku kesenangannya mendapatkan Ballon d'Or 2015-2016 rusak karena dugaan kasus penggelapan pajak.
Ronaldo mengaku sangat terganggu dengan isu penggelapan pajak tersebut.
"Tentu itu merusak kesenangan saya (setelah mendapatkan Ballon d'Or), saya berbohong bila saya tidak terganggu. Seluruh proses ini tidak hanya menyulitkan saya melainkan keluarga saya, anak saya, dan semua orang yang bekerja dengan saya," ungkapĀ Ronaldo.
Sebelumnya Cristiano Ronaldo terancam dipenjara terkait skandal penggelapan pajak.
Pemain Portugal tersebutĀ terancam kurungan enam tahun di penjara.
Ancaman hukuman ini terkait skandalnya yang diduga menyembunyikan 150 juta euro atau sekitar 2,1 triliun di British Virgin Island.
Pada Desember 2015, penyelidikan pajak Ronaldo ini dilaporkan telah di buka pada 2011, 2012, dan 2013.
Sebuah sumber menyebutkan, total dana para pengemplang pajak yang tersimpan di British Virgin Islands sekitar 50 miliar dolar (Rp 670 triliun).