2013
Markuban FC diakuisisi manajemen PT HM Jakarta Sportindo, berganti nama menjadi Markuban Jakarta Matador FC, bertanding di Divisi I Liga Indonesia, di Stadion Bea Cukai, Rawamangun.
Markuban Jakarta Matador FC satu grup dengan Persijatim, Perserang Serang, Villa 2000, PSJS Jakarta Selatan, Persibabar Bangka Barat, Persista Sintang.
Markuban JMFC menempati peringkat empat di grup, dan terhenti di fase grup. Sebagai informasi, yang lolos fase grup selanjutnya Perserang dan Villa 2000. Di tahun itu pula Villa 2000 promosi ke Divisi Utama.
Ada sebuah catatan menarik dari kiprah tim JMFC di kompetisi ini. Pada laga pertamanya tim JMFC menuai kemenangan mengesankan 1-0 atas Perserang Serang, yang mistar gawangnya kala itu dijaga oleh
Ravi Murdianto. Belakangan Ravi Murdianto menjadi kiper Timnas U19.
2014:
Markuban Matador dan Jakarta Matador FC digabungkan dan namanya menjadi Jakarta Matador FC (JMFC), yang berkompetisi di Divisi I Liga Indonesia.
Dari gelaran kompetisi yang diikuti, Jakarta Matador FC di babak awal satu grup dengan PSB Bogor (tuan rumah di Stadion Padjadjaran), Persikota Tangerang, Persikasi Bekasi, Perserang Serang, Persijatim.
Satu peserta lagi, dari Kalimantan, mengundurkan diri.
Pada putaran kedua, Perserang Serang menjadi tuan rumah di Stadion Krakatau Stell, Cilegon. Perserang Serang kemudian memperoleh promosi ke Divisi Utama.
2015-2016:
Sepakbola Indonesia disanksi FIFA. Kompetisi tidak bergulir. Belakangan kemudian digulirkan sebuah turnamen yang diselenggarakan oleh PT GTS, yakni ISC, dan Liga Nusantara (Linus) yang merupakan gabungan
dari klub anggota Divisi I, II dan III.
JMFC memutuskan tidak berpartisipasi karena bukan kompetisi resmi dari PSSI.
2017:
JMFC resmi mengundurkan diri dari PSSI.