TRIBUNNEWS.COM - Eksperimen Gareth Southgate dengan formasi 3-4-2-1 gagal.
Inggris kalah 2-3 dari tuan rumah Prancis dalam laga persahabatan di Stade de France, Rabu (14/6/2017).
Padahal, Prancis bermain dengan 10 pemain sejak awal babak kedua.
Kegagalan ini tentunya bukan karena sistemnya yang salah, sebab Chelsea bisa menjadi juara Liga Inggris musim 2016-2017, setelah menggunakan formasi ini.
Besar kemungkinan, eksperimen Southgate ini gagal karena dia menempatkan pemain secara kurang tepat.
Kemarin Southgate memilih Phil Jones, John Stones, dan Gary Cahill sebagai tiga bek tengah.
Baca: Chelsea Hadapi Awal Berat di Musim Mendatang
Kieran Trippier, yang mendapat debut di skuad Three Lions menjadi sayap belakang kanan, dan Ryan Bertrand menempati sayap belakang kiri.
Dua pemain klub di London Utara, Alex Oxlade-Chamberlain dan Eric Dier menjadi gelangang tengah, dan Dele Alli, Harry Kane, serta Raheem Sterling berada di lini serang.
Hanya saja, ternyata Chamberlain tidak cocok bermain sebagai gelandang tengah.
Paling tidak, kemarin pemain Arsenal tersebut tak bisa mengeluarkan potensinya merobek pertahanan lawan dari sayap kanan.
Chamberlain belum siap menjadi sang pengatur permainan, alhasil menjadi bulan-bulanan N'Golo Kante dan Paul Pogba, dua gelandang Prancis yang bermain di Liga Inggris.
Selama ini Ox, begitu panggilan akrab Chamberlain, dikenal karena kecepatannya menusuk pertahanan lawan.
Dia juga sukses di sayap belakang kanan Arsenal, di laga-laga terakhir musim kemarin.
Maka agak mengherankan Southgate menempatkan Ox di lapangan tengah, bukan sayap belakang kanan.
Sementara itu, di sayap kanan Trippier jelas bukan lawan sepadan bagi Thomas Lemar dan Kylian Mbappe di sayap kiri Prancis.
Beberapa kali pemain Tottenham Hotspur itu gagal dalam tugas pertahanan.
Dia akhir diganti di menit ke-76 oleh Adam Lallana, yang kemudian bertukar posisi dengan Kyle Walker.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (15/6/2017)