Laporan Wartawan Surya Malang, Alfi Syahri Ramadan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Derby Malang mempertemukan Arema Indonesia kontra Persema 1953 di Stadion Gajayana, Rabu (2/8/2017), berakhir ricuh.
Arema Indonesia harus puas bermain imbang 1-1 melawan Persema 1953. Gol Persema 1953 dihasilkan Andhika Agrapana pada menit 33', sementara gol balasan Arema Indonesia dicetak Moch Dzulkarnaen pada menit 55' melalui eksekusi tendangan bebas.
Laga berlangsung tak sesuai waktu normal. Pengawas pertandingan menyatakan laga harus terhenti pada menit 81' lantaran kedua tim ricuh. Diperparah Aremania ikut turun ke lapangan.
"Penonton turun ke lapangan. Kami khawatir hal itu membahayakan perangkat pertandingan, sehingga laga yang sudah memasuki menit 81' kami hentikan," ucap pengawas pertandingan, Purwahyudi.
Wasit Disalahkan
Keputusan ini sangat disayangkan pelatih Arema Indonesia, Totok Anjik. Menurut dia timnya merasa dirugikan dan ia menilai pertandingan masih bisa dilanjutkan.
"Semua ini gara-gara ulah wasit. Sebenarnya pelanggaran tidak terlalu fatal. Selain itu, protes yang dilakukan Yance juga tidak berlebihan. Tetapi wasit justru memberinya kartu merah. Tentu ini merugikan buat kami," ucap Totok usai pertandingan.
Menurut dia pertandingan berjalan cukup menarik meski sedikit keras namun masih wajar. Tetapi memang pengadil lapangan tidak memimpin dengan baik.
"Tetapi kartu merah yang dikeluarkan wasit sangat disayangkan," Totok menambahkan.
Lebih lanjut Totok menjelaskan untuk menyerahkan segala sesuatunya pada manajemen. Tetapi ia menegaskan timnya dirugikan karena pertandingan diberhentikan.
"Kami hanya mengurus teknis yang di lapangan. Tetapi mungkin kami juga akan protes kepada PSSI terkait pertandingan hari ini," ucap dia.
Pelatih Persema 1953, Jonathan, mengaku tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti keputusan pengawas pertandingan.
"Sudah diputuskan berhenti karena pertandingan sudah memasuki menit 81'. Kami tidak keluar dari pertandingan tetapi pengawas pertandingan yang memutuskan laga dihentikan," ucap Jonathan seusai laga.
Terkait kepemimpinan wasit, Jonathan mengatakan harusnya kedua tim bisa legowo. Sebab, wasit sudah berusaha memimpin dengan baik.
"Kalo dibilang kecewa, kami juga kecewa dengan kepemimpinan wasit. Tidak ada wasit membela Persema 1953," ia menambahkan.
Wartawan Tribun Jatim, Sofyan Arif Candra Sakti, berhasil merekam detik-detik pendukung merangsek masuk ke lapangan untuk menuntut wasit adil: