Ia mengaku ingat betul bagaimana ia bertaruh hidup mati membesarkan Maitland-Niles.
Ia mengaku rela lapar agar 2 anaknya, Maitland-Niles dan Cordi, bisa makan.
Sampai akhirnya, ia merasa hidup keluarganya telah berubah setelah Maitland-Niles mendapat kontrak profesional dari Arsenal.
Pada Desember 2015, Maitland-Niles mendapat debut tampil di Liga Champions.
Saat itu ia masih berusia 17 tahun.
Ketika itu, hubungan Maitland-Niles dan ibunya tampaknya baik-baik saja.
Di situs resmi Arsenal, Maitland-Niles bahkan mendedikasikan keberhasilannya menembus tim inti Arsenal, untuk ibunya.
"Aku rasa aku akan mempigura jersey debut ini, lalu memberikannya untuk ibuku," ujar Maitland-Niles ketika itu.
Tak ada yang menyangka, perasaan sayang dan hormat luar biasa dari Maitland-Niles itu berubah sama sekali sekarang.
Diduga, Maitland-Niles jengah dengan sikap dari ibunya terhadap karir sepakbolanya.
Pada Maret 2015, ibunya berkelahi dengan staf Arsenal saat tengah membahas kontrak profesional Maitland-Niles.
Jule bertikai dengan negosiator Arsenal, Dick Law.
Bahkan, dia sempat dilaporkan ke polisi oleh pihak Arsenal karena melakukan tindak kekerasan. (*)