TRIBUNNEWS.COM - Selain fanatisme suporter, Persib Bandung menjadi alasan Michael Essien memberikan pujian terhadap sepak bola Indonesia.
Persib Bandung memberikan hal yang sudah lama hilang dari karier Michael Essien.
Hal tersebut adalah kesempatan bermain hampir satu musim penuh.
Sebagai seorang pemain yang pernah beredar di beberapa kompetisi top Eropa, bermain dan menjadi juara merupakan suatu yang terus dikejar Essien.
Bersama Persib, Essien memang tak meraih gelar.
Namun, pemain berusia 35 tahun itu kembali merasakan ketatnya kompetisi.
Dilansir BolaSport.com dari Soccerway, Essien bermain 2.039 menit dari 29 laga bersama Persib musim lalu.
Artinya, bintang asal Ghana itu hanya absen di lima laga.
Kesempatan bermain sebanyak itu di liga domestik, sudah lama tidak dirasakan Essien.
Jumlah laga yang lebih banyak dari itu dirasakan Essien terakhir kali pada musim 2010-2011 atau tujuh tahun yang lalu.
Kala itu Essien masih berseragam Chelsea.
Pascamusim 2010-2011, atau sepanjang membela Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan, Essien tak lebih dari 2.000 menit semusim di liga domestik.
Essien mencoba peruntungan dengan bergabung klub Liga Yunani, Panathinaikos, namun ia hanya diberi durasi bermain 999 menit dalam 13 laga.
Sempat beredar isu bahwa Essien cedera, namun hal tersebut sudah dibantah oleh sang pemain.
"(Minim bermain) Iya. Tetapi itu karena beberapa situasi di tim (Panathinaikos) sehingga saya tidak tampil banyak tapi bukan karena saya cedera atau lain, tapi karena situasi klub. Itu kenapa saya tidak banyak main," tuturnya dilansir Kompas.com.
Dengan fakta di atas menjadi masuk akal mengapa Essien menyanjung sepak bola Indonesia meski didepak oleh Persib.
Masa depan Essien hingga kini masih abu-abu.