TRIBUNNEWS.COM - Momen Ketua Umum PSSI, Edy Rahmyadi, meninggalkan sesi wawancara bersama Aiman Witjaksono di Kompas TV, menjadi viral.
Edy sempat mengatakan, ia merasa dihakimi karena pertanyaan yang diajukan terdengar berlebihan.
Benarkah demikian?
Berikut transkrip wawancara lengkapnya :
Aiman : Selamat petang Pak Ketua juga Pak Gubernur :
Edy Rahmayadi : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Aiman : Pak Edy, saya ingin bertanya terkait dengan kasus ini tentu ini menjadi keprihatinan luar biasa karena videonya tersebar di media sosial, begitu biadab.
Saya katakan begitu biadab karena siapapun yang melihat tentu tidak dapat membayangkan betapa kita warga indonesia yang punya toleransi luar biasa melihat hal seperti itu. Apa yang menjadi catatan PSSI?
Edy Rahmayadi : Terima kasih, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, kita doakan almarhum Khusnul Khotimah (Aiman memotong : Amin).
Tak terputus disitu, kita sudah berkali dan sudah berulang kali mengantisipasi hal tersebut, terkhusus dengan Jakmania dan bobotoh.
Setiap saat kita evaluasi, setiap saat kita panggil masing-masing yang berrtanggungjawab dari kedua belah pihak.
Bahkan ini sudah 2 kali ditunda antara Persija dan Persib. Kekhawatiran ini sudah kita rapatkan dan sudah kita ketahui, dan saya sendiri menyaksikan aparat keamanan sudah mengantisipasi segitu jauh.
Gempa Terkini Senin 5 Februari 2024 Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Kekuatan Getaran
Gempa Terkini Minggu 14 April 2024 Pagi Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudonya
Gempa Bumi Terkini Senin 19 Februari 2024 Pagi, Guncangan Baru Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudo
Aiman : Jadi apa yang menjadi masalah kalau seandainya ini sudah bisa diantisipasi kemudian aparat kemanan sudah bisa memperkirakan, tapi tetap terjadi hal yang sekali lagi saya katakan, biadab?
Edy Rahmayadi : Bukan biadab yah, rakyat Indonesia itu beradab, bukan biadab.
Aiman : Kalau kita lihat videonya biadab pak luar biasa, karena tidak ada satupun yang menolong itu.
Tidak ada satupun yang bisa menghentikan, tidak ada satupun yang berusaha memisahkan, saya tidak terbayang di bayangan saya, betapa bisa terjadi hal seperti ini.
Tidak ada satupun yang kemudian menolong.
Edy Rahmayadi : Jangan mengadilin seperti itu. Pihak yang berwajib sedang menanganin (Aiman memotong : saya setuju dengan hal itu pak ketua).
Sehingga nanti kita tahu. Ini yang harus kita luruskan.