Diketahui, usai hengkang dari Bali United 2017 lalu, top skorer Liga 1 2017 dengan 37 gol itu mengalami penurunan drastis di dua klub yang ia bela.
Bersama Suphanburi FC Liga 1 di Thailand tahun 2018, Comvalius mencatatkan hasil tak memuaskan.
Dari 34 laga ia hanya bermain tujuh laga. Dari tujuh laga itu ia menjadi starter sebanyak 5 kali saja dan tak mencetak satupun gol.
Pada awal musim 2019 ini Comvalius hijrah ke Kuala Lumpur FA klub yang berlaga di Malaysia Super League. Mencoba peruntungan baru di Malaysia, Comvalius juga tak bernasib mujur.
Di sana ia hanya mencetak satu gol saja untuk Kuala Lumpur FA, sebelum akhirnya kini bergabung bersama Arema FC.
Soal paceklik golnya, pemain asal Belanda itu mengaku itu merupakan bagian yang sulit dalam hidupnya. Namun ia percaya jika roda akan terus berputar dan bersama Singo Edan kini ia ingin kembali mengulang kesuksesan.
"Hidup selalu ada naik turunnya. Sama halnya di sepak bola, hal itu pasti ada. Namun saya ingin melupakan hal itu dan sekarang saatnya saya bangkit," kata Sylvano Comvalius yang mengawali latihan perdananya, Selasa (30/4/2019) pagi tadi di lapangan luar Stadion Gajayana.
Tak hanya ingin bangkit, pemain yang terkenal dengan jenggotnya itu juga ingin membawa Arema FC juara. Bahkan gelar top skor sudah tak menjadi tujuan utamanya muism ini.
"Lebih baik saya cetak sepuluh gol saja tapi bisa membuat tim ini juara. Di sini saya tidak mengejar gelar top skor," ujarnya.