TRIBUNNEWS.COM, GINAYAR - Bali United untuk kedua kalinya gagal meraih gelar juara pra-musim.
Setelah tersingkir di babak awal Piala Presiden, kini Bali United yang disebut-sebut sebagai tim bertabur bintang terdepak di Piala Indonesia.
Bek tengah Bali United, Leonard Tupamahu, merasa kecewa dengan kegagalan di Piala Indonesia ini.
Ia pun siap menerima kritik dari fans Bali United.
"Sebagai pemain kita harus siap terima kritik dan cacian, supaya lebih bagus lagi kedepannya," kata Leo usai laga kemarin.
Namun di sisi lain, Leo yang juga eks Persija Jakarta ini, kesal dengan ulah satu ofisial Tim Macan Kemayoran. Ia tidak menyebut nama ofisial tersebut.
Usai laga, Leo menemui dia di bench Persija. Sempat terjadi adu mulut.
"Saya kecewa ofisial Persija, tidak respek dengan pelatih kita. Sebagai pemain saya harus melindungi pelatih karena kami anggap keluarga kami. Jadi saya kecewa salah satu ofisial Persija, menunjukkan sikap kurang respek. Waktu kita menang di Bali kita tidak bikin hal macam-macam kepada Persija. Tetap respek,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Bali United datang ke markas Persija Jakarta di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, dengan rasa percaya diri tinggi.
Asuhan Stefano Cugurra Teco ini yakin bisa melangkah ke babak semifinal dengan modal kemenangan kandang 2-1.
Pesta di depan mata itu buyar saat asisten wasit II Jursadat asal Kota Manado, mengangkat bendera tanda foul Brwa Nouri di dalam kotak penalti menit 53 terkena bola Novri Setiawan.
Malapetaka datang lewat titik penalti Ismed Sofyan menit 55 yang mengecoh kiper Spider Wan Wawan Hendrawan.
Bali United pulang tertunduk lesu. Stefano Cugurra Teco, menuding asisten wasit ini sebagai aktor kekalahan Bali United, 1-0.
"Saya pikir pertandingan bagus. Bermain sama seperti di Bali. Cuma setelah babak kedua hakim garis (asisten wasit II) kasih penalti ke Persija. Tim saya mungkin hilang konsentrasi," tegas Teco.