TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta menuai hasil imbang tanpa gol alias 0-0 saat menjamu Timnas Indonesia U-23 pada uji tanding di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (2/6/2019) malam.
Di awal babak pertama, Garuda Muda tampil lebih dominan menguasai permainan. Sebaliknya, PSIM Yogyakarta sesekali keluar menyerang, meski terkesan sporadis sehingga mudah digagalkan.
Padahal, juru taktik PSIM Yogyakarta asal Montenegro, Vladimir Vujovic, menurunkan langsung deretan bintangnya sejak sepak mula.
Benar saja, empat bek sejajar, Fandy Edy, Hisyam Tole, Aditya Putra Dewa dan Tedi Berlian, mendapatkan tugas untuk melindungi penjaga gawang I Putu Pager.
Kemudian, Vlado mempercayakan duet Agung Pribadi dan Raymond Tauntu sebagai poros ganda di lini tengah. Sedangkan tridente Hendika Arga, Raphael Maitimo, dan Ichsan Pratama, didapuk menopang pergerakan ujung tombak serangan, Cristian Gonzales.
Sayang, keberadaan sejumlah nama besar di dalam skuat, gagal memberi dampak signifikan, cenderung monoton dan minim kreativitas, sehingga beberapa peluang yang diperoleh penggawa Parang Biru tak mampu menembus rapatnya pertahanan Bagas Adi dan kolega.
Usai turun minum, PSIM langsung berinisiatif menyerang. Arga Permana dan El Loco langsung mengancam yang sayangnya masih mampu diamankan penjaga gawang pengganti timnas, Dicky Indrayana.
Timnas mengganti seluruh pemain di babak kedua ini di mana nama-nama seperti Rachmat Irianto, Nur Hidayat, Rifat Marasabesy hingga pemain anyar macam Hambali masuk memberi penyegaran.
Di sisi lain, PSIM juga mengganti beberapa pemain seperti memasukkan Hendrico, Rossi mengisi sayap dan mengubah Arga di posisi tengah.
Wasit Fariq Hitaba membuat keputusan berani saat menganggap ganjalan badan di dalam kotak penalti pada Tedi Berlian pada Sani Rizky Fauzi bukan sebagai pelanggaran. Kapten Nur Hidayat sempat memprotes namun tetap keputusan tak berubah.
Meski kedua tim saling menyerang dan beberapa peluang tercipta, namun hingga akhir laga tak ada satu gol pun tercipta.
Sementara itu, mengomentari hasil imbang tersebut, Pelatih PSIM Yogyakarta, Vladimir Vujovic, enggan mempermasalahkan hasil tersebut. Sebab, menurutnya anak asuhnya sudah tampil baik dibanding lawan.
"Anda tidak tanya kenapa Timnas U-23 tidak bisa mencetak gol lawan tim Liga 2? Sedikit realisis, kita main hari ini lawan semua pemain dari Liga 1, dan aku pikir kita malam ini bermain lebih bagus. Kita dapat lebih banyak peluang dari mereka," ujar Vlado.
"Seperti yang saya katakan kemarin, kalau kita menang, seri, atau kalah hari ini, artinya kita masih punya 30 pertandingan di depan kita, kita harus lebih kerja keras di Liga 2," imbuhnya.