Bahkan, Candra Wahyudi menyebut, hasil evaluasi bisa lebih cepat yakni setelah Lebaran 2019.
"Sebelum lawan Barito, kalau bisa setelah lebaran," beber Candra Wahyudi,usai laga Persebaya Surabaya vs PSIS Semarang.
Kinerja Dajang Nurdjaman di Persebaya Surabaya mulai dipertanyakan dan mendapat sorotan tajam manajemen dan Bonek (suporter Persebaya Surabaya).
Djadjang Nurdjaman gagal mengantarkan Persebaya Surabaya meraih kemenangan dalam tiga laga di Liga 1 2019.
Dari tiga laga tersebut, Persebaya kalah 1-2 dari tuan rumah Bali United, serta ditahan imbang 1-1 oleh Kalteng Putra dan PSIS di kandang.
Candra Wahyudi mengaku sudah memberikan lampu kuning kepada tim pelatih sejak pekan lalu.
Bahkan ia menyebut hasil imbang kedua ini sudah lebih dari lampu kuning, artinya bisa fatal untuk pelatih yang akrab disapa Djanur itu.
"Setelah lawan Kalteng sudah kita berikan lampu kuning kepada tim pelatih. Segera kita putuskan, ini harusnya lebih dari lampu kuning," kata Candra Wahyudi.
Candra Wahyudi menuturkan, alasan mengavaluasi tim pelatih karena melakukan kesalahan mendasar di dua laga kandang yang berujung imbang.
"Yang menyesakkan ada kesalahan terulang saat pemain kami keluar, kemudian proses pengambilan keputusan sangat lambat, sehingga ketika di lapangan adalah 10 vs 11 dan terjadi gol," cetus pria asal Bojonegoro ini.
Djadjang Nurdjaman sendiri hanya bisa pasrah pada sikap manajemen Persebaya Surabaya. Ia menyerahkan nasibnya kepada manajemen dan suporter.
"Saya serahkan sepenuhnya kepada manajemen dan Bonek," kata Djanur usai ditahan imbang untuk kedua kalinya di laga kandang.