News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Alasan Persib Akuisisi Blitar United Lalu Ubah Jadi Persib B: Bakal Dihuni Jebolan Maung Anom

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Persib Bandung istirahat di sela latihan, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (24/3/2019)

"Mudah-mudahan sebelum kick off Liga 2 sudah beres naturalisasinya, jadi putaran dua nanti Fabiano sudah bisa memperkuat di Liga 1," katanya.

Robert Alberts di Bandara Husein Sastranegara. (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Tak Tiru Tim Eropa

Persib Bandung kini memiliki tim satelit yang akan berkompetisi di Liga 2.

Tim ini nantinya akan diisi oleh para pemain muda dan tim utama yang mencari menit bermain.

Sistem seperti ini sebetulnya sudah diterapkan oleh tim-tim yang berada di Eropa.

Sebut saja Barcelona dengan Barcelona B, atau Real Madrid dengan Real Madrid Castilla.

Kedua klub besar Liga Spanyol itu berkompetisi di kasta kedua yang diisi oleh para pemain muda hasil binaan sendiri.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts menolak jika timnya meniru apa yang dilakukan tim-tim Eropa.

Menurutnya, memiliki tim B untuk berkompetisi merupakan sebuah keharusan bagi klub profesional.

"Saya tidak berpikir Persib mengikuti suatu klub, ini adalah sebuah sistem, klub kerjasama dengan klub lain untuk bisa mengambil talenta muda terbaiknya yang belum siap di liga," ujar Robert Alberts setelah memimpin latihan di Inspire Arena, Lembang, Senin (10/6/2019).

Dia mencotohkan bagaimana Ajax Amsterdam yang merupakan kontestan Liga Belanda memiliki kerjasama dengan klub lain untuk membina pemain.

"Tidak hanya di Inggris, Ajax juga bekerja sama dengan tim lain, ketika pemain sudah berkembang dengan baik, dia akan kembali ke timnya. Persib sudah membangun hal itu," katanya.

Pelatih asal Belanda ini menambahkan apa yang dilakukan tim-tim Eropa tidak langsung bisa diterapkan di Indonesia.

Banyak perbedaan yang membuat harus adanya adaptasi agar bisa berjalan dengan baik.

"Dalam situasi ini kita tidak bisa mengkopi dengan negara lain karena kondisi di Indonesia ini unik, jadi kita berkembang sesuai sistem kita, tapi kita juga terus melihat bagaimana klub lain di negara lain, karena banyak klub di Inggris, atau negara lain yang melakukan hal serupa, jadi bukan mengkopi karena sistem di sini berbeda," ucapnya.



Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini