TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendukung penuh perhelatan Liga Sepakbola Usia Dini U10 dan U12 Garuda Anak Nusantara Biskuat Academy 2019 yang digelar di tujuh kota di Indonesia.
Ajang ini diselenggarakan oleh Biskuat yang merupakan produsen makanan bergizi untuk anak-anak. Biskuat memberi kepercayaan kepada Garuda Anak Nusantara sebagai pelaksana event yang mengusung tag line Kekuatan Yang Baik dari Dalam.
Seri pembuka baru saja selesai digelar di GOR Ciracas Jakarta, 31 Agustus-1 September, kemarin. Event akan dilanjutkan dengan seri kedua di Medan 14-15 September. Seri ketiga di Palembang 28-29 September. Seri keempat di Malang 5-6 Oktober. Disambung dengan seri kelima di Surabaya 12-13 Oktober. Seri keenam di Yogyakarta 19-20 Oktober disusul seri ketujuh atau seri terakhir di Bandung 26-27 Oktober mendatang.
Di semua seri mempertandingkan dua kategori usia yang sama yaitu U10 dan U12 dengan kouta peserta masing-masing 24 tim.
Puncaknya, tim-tim juara di U10 dan U12 di setiap kota akan diadu lagi pada putaran final di Jakarta, November mendatang. Untuk memeriahkan event, pada putaran final di Stadion Soemantri Brodjonegoro Kuningan Jakarta, November mendatang, Garuda Anak Nusantara (GAN) bekerjasama dengan Biskuat akan mengundang pemain timnas Evan Dimas.
"Kemenpora menyambut baik dan memberi apresiasi kepada Garuda Anak Nusantara dan Biskuat yang telah menyelenggarakan festival sepakbola usia dini di tujuh kota di Indonesia. Ini merupakan upaya yang luar biasa yang harus kita apresiasi. Juga wadah yang sangat baik untuk menempa dan melahirkan bibit pemain sepakbola yang handal," ungkap Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga, dr Bayu Rahadian yang hadir mewakili Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta.
Dikatakannya, Kemenpora mendukung penuh penyelenggaraan Liga Garuda Anak Nusantara Biskuat Academy.
"Kita juga harus apresiasi komitmen Biskuat karena tanpa Biskuat tidak kuat nih kompetisi," tutur dr Bayu.
Bayu Rahadian lebih lanjut mengatakan kompetisi roh nya pengembangan dan pembinaan selain sarana dan prasarana serta sumber daya.
"Tentunya kita evaluasi nanti kita suport mulai dari penyelenggaraan, pengelolaan juga hasilnya. Jangan semata-mata hasil akhir tetapi kita lihat prosesnya. Itu yang lebih penting terutama pada anak-anak usia dini. Usia 10 dan 12 kan masih dalam fase learning to train," ujarnya.
Untuk pengembangan bakat anak-anak yang potensial dr Bayu berharap ada Tim Pemantau Bakat (talent scouting).
"Jadi tercatat. Misalnya ada sayap kanan terbaik perlu dimasukkan dalam database. Kemenpora juga akan membuka kesempatan kepada pemain-pemain potensial dari Liga Garuda Anak Nusantara Biskuat Academy yang ingin masuk Sekolah Khusus Olahraga Ragunan yang dikelola Kemenpora. Untuk itu, nanti akan kita informasikan untuk tes di setiap akhir semester," paparnya.
"Tidak menutup kemungkinan dari mereka masuk skuatnya SKO Ragunan," tandasnya.
Selain dari pemerintah melalui Kemenpora, Liga Garuda Anak Nusantara Biskuat Academy juga didukung penuh oleh Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI). Bahkan Ketua Umum BLiSPI, Subagja Suihan berjanji akan mengorbitkan pemain-pemain berbakat dari Liga Garuda Anak Nusantara Biskuat Aacademy ke jenjang berikutnya.