Hal itu disampaikan Dik Soplanit, Direktur PT LIB melalui laman resmi Liga-Indonesia.
Baca: Klasemen Liga 2 Persiba Balikpapan dan Mitra Kukar Serta Pesan Papua Saudara Kita
"Kami sangat menyesalkan insiden tersebut. Kami akan menunggu laporan resmi dari beberapa pihak. Setelah itu baru akan ditentukan langkah berikutnya," ucap Dirk Soplanit.
Sebelum kerusuhan antar suporter terjadi, beberapa langkah persiapan telah dilakukn dengan maksimal.
Seperti, pengamanan, koordinasi antar suporter, dan komunikasi dan koordinasi yang intens antara pengurus dengan pendukung kedua tim.
Laga yang berhasil dimenangkan oleh tuan rumah Persik Kediri memang krusial untuk memperebutkan tahta teratas zona Timur Liga 2 2019.
Saat ini PSIM yang telah melakoni 13 pertandingan memimpin dengan raihan 21 poin.
Sementara Persik Kediri karena berhasil mengalahkan PSIM, naik ke peringkat dua dengan koleksi 20 poin dari 12 pertandingan.
"Perebutan posisi di klasemen sementara mulai ketat. Kami menyadari betul, hal itu membuat suporter lebih maksimal saat mendukung tim bertanding. Termasuk dukungan pada laga tandang.
"Karena itu, apa pun situasinya, kami menghimbau agar suporter bisa tertib dan saling menghormati. Sportivitas harus tetap dijaga," tambah Dirk.
Seperti diketahui, kelompok suporter Persik, Persikmania dan pendukung PSIM Jogja, Brajamusti terlibat bentrokan jelang pertandingan berkahir.
Kedua suporter ini terlibat saling lempar botol hingga batu, bahkan ada yang turun ke lapangan.
Baca: Ribuan Suporter Persik Kediri Kepung Ratusan Suporter PSIM Yogya yang Bertahan di Area Pemandian
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, pemain Persik pun berusaha menenangkan Persikmania yang turun ke lapangan pertandingan.
Tidak diketahui siapa yang memulai lebih dulu.
Menurut Bayu, suporter PSIM Jogja yang terkena imbas dari bentrokan tersebut, dia mengaku tidak paham siapa yang mengawali, tetapi ia berusaha lari.