“Kembalikan Garuda kami, kami rindu Garuda yang dulu,” nyanyi para suporter.
Kekecewaan yang berawal dengan protes biasa saja tiba-tiba menjadi anarkis, sekerumunan oknum suporter mulai melempar botol minuman ke arah pintu VVIP.
Situasi semakin parah saat sekelompok suporter melihat polisi mulai bergerak maju, namun massa semakin beringas.
Kondisi semakin membaik saat salah seorang petugas berbicara dengan pengeras suara.
“Jangan seperti ini. Ayo ini pertandingan internasional, kita harus terima kekalahan. Masih ada pertandingan-pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Pasca kerusuhan, terlihat jelas batu, kayu, botol air mineral berserakam di area VVIP.
Akibat dari kericuhan tersebut, suporeter dari Malaysia sempat terkurung di dalam stadion dan kesulitan untuk keluar.
Awalnya sejumlah penonton yang melakukan protes di depan pintu masuk tribune VIP SUGBK.
Kemudian konsentrasi massa bertambah banyak dan mengakibatkan banyak batu berhamburan di jalanan depan pintu VIP akibat kerusuhan tersebut.
Satuan petugas keamanan lalu berjaga-jaga melakukan tindakan preventif di depan pintu masuk VIP Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Baca: 3 Fakta Seusai Indonesia vs Malaysia, Kalah di Kandang Setelah 15 Tahun,Pemain Naturalisasi Bersinar
Pihak kepolisian memastikan akan mengawal suporter Malaysia hingga sampai Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagaimana dilaporkan Kompas.com, hal tersebut dikatakan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Albert Teddy Benhard Sianipar seusai terjadinya kerusuhan.
"Setelah itu mereka akan kita kawal pulang nantinya, dan langsung kembali ke bandara," katanya saat ditemui di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019).
Akibat kericuhan tersebut, mengakibatkan suporter Malaysia sempat kesulitan keluar dari SUGBK hingga harus mendapat kawalan dari kepolisian.