"Mereka (pemain asing) jelas memberikan warna dan semangat baru di dalam tim Bajul Ijo. Kontribusinya terlihat nyata," ungkap Dion.
"Namun, tak ada gading yang tak retak. Kontribusi mereka (pemain asing) di dalam lapangan harus lebih ditingkatkan lagi," tambah pria kelahiran Sidoarjo itu.
Satu yang dinilai Dion perlu ditingkatkan, berdasarkan catatan dua laga terakhir, adalah penyelesaian akhir.
Jika saja itu terus diasah. Dion yakin Persebaya musim ini bisa finish lebih baik dari musim lalu yang berada di posisi lima klasemen akhir.
"Dengan komposisi yang ada saat ini, menurut saya Persebaya Surabaya berpeluang finish di 3 besar. Ini bisa tercapai jika dapat memaksimalkan setiap pertandingan kandang maupun kandang dengan baik," pungkas Dion.
2. Persebaya Wajib Tampil Agresif dan Garang
Catatan positif Persebaya enam laga terakhir tidak tersentuh kekalahan harus terhenti setelah laga terakhir kemarin kalah 1-0 dari Barito Putera (28/9/2019).
Hasil tersebut sekaligus menghentikan catatan apik empat laga tandang terakhir, di mana tim Bajul Ijo bisa raih tiga kemenangan, satu laga lainnya berakhir imbang.
Disampaikan Nanang Prianto, media officer Persebaya, gagalnya raih kemenangan pada laga tersebut karena kurang baiknya performa di lini depan.
Pasalnya, Nanang menilai, pada laga tersebut Persebaya setidaknya miliki enam peluang emas yang seharusnya menjadi gol, tapi gagal.
“Memang ada beberapa hal harus kami evaluasi di lini depan untuk memperbaiki performa Persebaya. Lawan Barito ada enam peluang emas, tapi tidak satupun gol tercipta,” kata Nanang pada Surya, Senin (30/9/2019).
“Itu sangat kami sayangkan, kami harus memperbaiki di pertandingan berikutnya, karena kami hitungannya gol bukan peluang, kami fokus lini depan,” imbuhnya.
Ditambahkan Nanang, masalah finishing tidak hanya laga lawan Barito, pertandingan sebelumnya saat ditahan imbang 1-1 Bali United di Stadion GBT (24/9/2019) juga miliki masalah sama.
“Waktu lawan Bali juga, meskipun 1-1 melawan pemuncak klasemen, tapi kami tidak puas, karena banyak peluang emas yang seharusnya kami bisa killing the game, seperti peluang David menit 80, tapi tidak gol,” tegas Nanang.