Kemenangan biner 1-0 adalah hasil yang selalu didapatkan.
Namun di akhir musim 2017, Bhayangkara keluar sebagai Juara Liga 1.
Jangan kaget apabila nanti UAE akan memainkan sepakbola yang lambat.
Karena van Marwijk merupakan pelatih yang sangat berhati-hati dalam membangun serangan.
Melihat permainan UAE kala menghadapi Malaysia, van Marwijk memulai pertandingan dengan lambat dan cenderung berhati-hati dalam menekan pertahanan Malaysia.
Kehati-hatian itulah yang justru membuat celah di lini belakang UAE, Malaysia melihat peluang tersebut dan menguasai pertandingan sebelum gol tercipta.
Pun dua gol UAE bukanlah hasil sebuah serangan terstuktur.
Gol pertama bermula serangan Malaysia yang gagal dan transisi lambat tuan rumah, membuat UAE menyamakan kedudukan.
Gol kedua UAE bahkan berupa serangan yang berasal dari bola direct yang dilakukan penjaga gawang yang gagal diantisipasi lini belakang Malaysia.
Bisa ditarik kesimpulan, meskipun merupakan pelatih papan atas dan punya banyak prestasi, permainan Bert van Marwijk tidaklah istimewa.
Simon tentu mempelajari hal ini, meskipun sulit meraih kemenangan di laga ini, satu poin bukanlah hal yang mustahil di bawa pulang.
Baca: Timnas Indonesia Hadapi UAE Besok Malam, Simon Masih Yakin Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2022
Baca: Sekjend PSSI Tanggapi Sanksi FIFA Soal Kericuhan Saat Timnas Indonesia Hadapi Malaysia
Kunci bagi Indonesia di laga ini mencuri kesempatan di menit-menit awal, karena UAE merupakan tim yang terlambat panas untuk memulai laga.
Jadi Indonesia tetap memiliki peluang di laga ini, meskipun UEA diasuh pelatih kondang sekelas Bert van Marwijk, secara taktik, Simon tentu mengetahui celah untuk setidaknya mencuri angka di pertandingan ini.
(Tribunnews.com/Gigih)