Ia menilai bahwa Genoa merupakan lawan yang sult untuk dikalahkan, ditambah jarak pertandingan yang beredekatan.
"Akan menjadi laga yang sulit (lawan Genoa), benar bena suiit ketika anda bermain di setiap tiga hari," imbuhnya.
Pelatih Juventus itu juga mewaspadai sepak terjang pelatih baru milik Genoa, Thiago Motta.
"Thiago Motta berhsil mengamankan kemenangan di laga debutnya, tentunya mereka memperoleh dampak positif akan hal itu," jelasnya.
"Tentunya kami sudah menganalisi pertandingan terakhir Geno dan juga ktika Thiago Motta menangani PSG U-19," imbuhnya.
Adapun dari Genoa, Thiago Motta menyatakan bahwa dalam lawatannya ke kota Turin tidak akan banyak melakukan rotasi pemain.
"Saya akan memainkan pemain yang mampu memberikan yang terbaik bagi tim, rotasi tidak berarti bagi saya," jelasnya seperti yang dilansir dari laman Football Italia.
Meskipun demikian, ia mengatakan bahwa anak asuhnya harus menatap ke depan untuk melwan Juventus pasca kemenangan dari Brescia di alaga terakhirnya.
“Kita tidak boleh lagi berpikir tentang kemenangan melawan Brescia," jelasnya.
"Kami menghadapi tim yang kuat seperti Juventus, Kami harus mempertahankan tentang bagaimana kami bermain serta mentalitas untuk memenangkan laga," imbuhnya.
Motta tidak bergeming dengan titel gelar juara yang Biancoeri raih selama ini.
Ia lebih memilih untuk fokus pada pemainnya sendiri.
"Saya tidak perlu khawatir meskipun Juventus telah meraih gelar Scudetto delapan kali beruntun," jelasnya.
"Sebaliknya saya harus fokus pada pemain saya," imbuhnya.
Baca: Juventus Tanpa Ronaldo, Sarri: Beban Mental Bagi Punggawa Si Nyonya Tua dalam Urusan Cetak Gol
Baca: Juventus Tanpa Ronaldo, Sarri: Beban Mental Bagi Punggawa Si Nyonya Tua dalam Urusan Cetak Gol