TRIBUNNEWS.COM - Musim ini, Semen Padang mendapatkan masalah yang tak kunjung usai, Minggu (24/11/2019).
Kondisi Semen Padang kali ini dapat diistilahkan sudah jatuh namun masih tertimpa tangga pula.
Tim Kabau Sirah musim ini tampil kurang meyakinkan di gelaran Liga 1.
Hingga pekan ke-28, tim asuhan Eduardo Almeida itu menempati peringkat ke-17 atau berada di zona degradasi.
Kondisi tim diperparah dengan mendapatkan sanksi yang diberikan PSSI dan FIFA.
Beberapa kali tim yang berjuluk Kabau Sirah itu mendapatkan hukuman dari Komisi Disiplin PSSI akibat ulah beberapa oknum suporternya.
Semen Padang mendapakan sanksi berupa denda senila 45 juta akibat pelemparan botol saat laga alwan Persija jakarta, Kamis, (7/11/2019).
Total, musim ini Kabau Sirah mendapatkan sanksi senilai 340 juta dari Komdis PSSI.
Hukuman terbaru yang dijatuhkan pada Semen Padang berasal dari FIFA.
Hal ini berkaitan dengan sengketa yang terjadi anatar pemain Estonia, Tristan Kosko dengan Semen Padang.
Kala itu, Tristan merupakan pemain yang bersatus sebagai "trial" di Semen Padang.
Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1, pihak klub memutuskan tidak menggunakan jasa sang pemain pasca menjalani beberapa uji coba.
Dilansir Tribunnews.com dari Kompas, Direktur Utama PT Semen Padang, Hasfi Rafiq menyatakan pihaknya akan memenuhi sanksi yang dijatuhkan FIFA.
Kami akan bayarkan sesuai besaran denda tersebut, yakni sekitar Rp 300 juta lebih," kata Hasni Rafiq.