Alasannya agar tahu kedua tim memang layak berlaga di Liga 1.
"Kami akan pertontonkan permaian yang menarik, kami akan suguhkan permainan baik agar seluruh elemen masyarakat Indonesia lihat bahwa kedua tim memang layak ke liga satu," ungkap mantan asisten pelatih PSM Makassar ini.
Sedangkan dari pihak Persita, kekalahan di babak perempat final menjadi bahan evaluasi tim, seperti yang dikatakan asisten pelatih Wiganda Saputra.
"Kita tahu Persik Kediri diisi pemain cepat di 8 besar, kita agak kewalahan tahan serangan mereka."
"Evaluasinya, kita agak terlambat ketika menyerang lalu bertahan dan beberapa hari sudah evaluasi semoga di final tidak terulang kembali," ungkap Wiganda.
Namun begitu, seperti dilansir laman resmi Liga Indonesia, Wiganda mengeluhkan masa pemulihan pemain yang minim.
Waktu dua hari baginya dirasa kurang ideal untuk mengembalikan kebugaran para pemain.
Terlebih di semifinal pemain Persita bermain selama 120 menit dan juga adu pinalti melawan Sriwijaya FC.
Hal ini membuat tenaga para pemain terkuras di laga tersebut.
Namun dia menuturkan tetap optimis untuk laga final nanti.
"Secara tim sudah siap untuk pertandingan final besok. Tentu target kita menang karena siapapun pelatihnya pasti ingin menang," ujarnya.
Sedangkan penjaga gawang Persita, Annas Fitranto, mengaku kondisi semua pemain sudah siap menghadapi laga final.
"Kondisi pemain siap semua untuk final besok. Semoga Allah meridhoi kita bawa piala ke Tangerang," ujarnya.
Pertandingan terakhir Persita vs Persik Kediri