TRIBUNNEWS.COM - Luis Milla telah melakukan pertemuan dengan perwakilan PSSI untuk menyampaikan presentasinya dalam rangka seleksi calon pelatih utama Timnas Indonesia di Filipina, Jumat (29/11/2019) malam.
Dalam presentasi tersebut, para pejabat PSSI mulai dari Mochammad Iriawan, Iwan Budianto, Cucu Somantri hingga Ratu Tisha terlihat hadir dalam pertemuan tersebut.
Beberapa anggota komite eksekutif seperti Son Hadji, Haruna Soemitro, Endry Erawan dan Yunus Nusi juga terlihat dalam agenda presentasi Luis Milla tersebut.
Dilansir dari laman resmi PSSI, pertemuan antara pihak Luis Milla dengan PSSI berlangsung dalam dua jam.
Pengurus PSSI memberikan kesempatan kepada Luis Milla untuk menjelaskan proposal dan rencana program kepelatihannya jika dipercaya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Milla terlihat didamping oleh Eduardo yang menjadi assistennya saat melatih Timnas Indonesia beberapa waktu lalu.
Cucu Somantri selaku Wakil Ketua Umum PSSI meminta secara khusus bagi calon pelatih Timnas Indonesia termasuk Luis Milla secara sadar mengakui dan tidak menyalahkan federasi ketika tim asuhannya gagal.
"Tentu targetnya adalah juara yang menjadi tolak ukur. Jika gagal, mereka secara sadar harus mengakui dan tidak lagi menyalahkan federasi," tegas Cucu.
Cucu juga menjelaskan ada dua perbedaan besar dalam presentasi antara Luis Milla dan Shin Tae-Yong ketika disinggung terkait target juara dalam ajang Piala AFF 2022.
Ia menjelaskan jika Milla tidak berani secara langsung menyatakan secara tegas bisa meraih target tersebut.
Dia hanya menyatakan akan berupaya keras untuk memenuhi target itu.
Hal ini berbeda dengan Shin Tae-yong yang menyatakan sanggup dengan disertai pemaparan programnya.
Soal presentasi Milla, Cucu menilai tidak ada hal yang baru dari program kepelatihan yang disampaikan.
Karena itu PSSI, meminta garansi apakah Milla bisa membawa tim Indonesia menjadi juara.