TRIBUNNEWS.COM - PSIS Semarang akan menjalani laga hidup mati menghadapi juru kunci, Semen Padang.
Laga lanjutan pekan ke-32 Liga 1 2019 ini sangat penting bagi keduanya, dengan PSIS ataupun Semen Padang masih belum aman dari jeratan degradasi.
Pertandingan ini akan digelar di Stadion Moh. Soebroto, Magelang.
PSIS Semarang mungkin adalah salah satu langganan untuk berada di zona merah dalam dua musim terakhir.
PSIS Semarang performanya sempat menjanjikan di awal musim, dilatih oleh Jafri Sastra, yang musim sebelumnya membawa Mahesa Jenar finish di 10 besar.
Namun, perlahan performa mereka menurun, dengan beberapa pemain yang didatangkan tidak bisa mengangkat performa PSIS.
Dari Shoei Matsunaga, Silvio Escobar dan cideranya Claudir Marini, membuat PSIS limbung dan kesulitan untuk menyerang dan mencetak gol.
Jafri Sastra-pun akhirnya dicoret, penggantinya, sang pelatih senior yang akhirnya turun gunung, Bambang Nurdiansyah.
Perlahan namun pasti dengan masuknya Bruno Silva dan sembuhnya Claudir Marini, duo striker asal Brasil ini tampil padu ditambah performa Hari Nur Yulianto yang turut meningkatkan posisi PSIS Semarang.
Namun, itu tidak banyak membantu, dengan penyesuaian yang baru dilakukan pada tengah musim, sulit bagi Bambang Nurdiansyah untuk meningkatkan performa PSIS secara signifikan.
Di kubu Semen Padang, berstatus tim promosi, bersama Kalteng Putra dan PSS Sleman, mereka kembali ke Liga 1 dengan tidak banyak perubahan.
Hasilnya, Semen Padang babak belur di putaran pertama, mereka tidak lepas dari zona merah sejak awal musim.
Di putaran kedua, masuknya Vanderlei, Flavio Beck dan Yu Hyun-koo, meningkatkan performa Kabau Sirah.
Ditambah dengan masuknya pelatih Eduardo Almeida, membuat perlahan performa Semen Padang meningkat.