Selama 11 tahun berkarier bersama Persib, kontribusi besar diberikan Hariono untuk Maung Bandung.
Empat gelar juara berhasil ia berikan, paling prestisius adalah gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2014.
Dalam 11 tahun tersebut, tentu banyak momen spesial yang dirasakan dan dialami Hariono bersama Persib.
Pemain asal Sidoarjo itu menganggap pertandingan terakhirnya bersama Persib menjadi momen paling emosional bagi dirinya.
"Kemarin sore mungkin. Kemarin sore, iya itu satu laga paling berkesan."
"Ya situasi yang berat, yang harus saya hadapi dari (11 musim)," tegas dia.
Setelah terdepak dari Persib, Hariono mengaku belum memikirkan masa depannya.
Dalam masa rehat kompetisi seperti ini, Hariono mengaku ingin memenangkan dulu pikirannya.
Cara terbaik untuk melepas kekecewaan adalah berkumpul bersama keluarga.
Maka, pada masa libur kompetisi ini Hariono akan pulang kampung untuk menghabiskan masa libur bersama anak dan istrinya.
"Rencananya saya mau pulang dulu, kumpul sama keluarga dulu, ya liburan dulu, saya minta doanya saja semoga ke depan bisa dapat tim," tutur dia.
Disinggung mengenai ketertarikan tim lain untuk mengontraknya, Hariono mengaku sudah ada.
Akan tetapi, dia belum mau menyebut secara rinci klub mana saja yang meminatinya.
Dia hanya mengatakan, ada lebih dari lima klub yang siap untuk menerimanya.
"Alhamdulillah sudah ada, doanya saja, jodohnya di mana."
"Ada beberapa (klub). Dari Liga 1 dan Liga 2."
"Gak bisa di sebutin klubnya. Lebih dari lima ya mungkin ada segituanlah, di antara segitu," tutur dia.
(KOMPAS.com/Septian Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hariono Ungkap Kronologi Terdepak dari Persib Bandung"