News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Naik Turun Perjalanan Persebaya di Liga 1 2019: Wolfgang Pikal Dianggap Drama Terkonyol

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pemain Persebaya merayakan gol David da Silva (dua dari kanan) ke gawang PSM Makassar.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Persebaya mampu menutup Liga 1 2019 dengan raihan manis, finis di posisi runner-up klasemen akhir.

Raihan tersebut tidak lepas dari catatan positif sembilan laga tanpa kekalahan di bawah asuhan Aji Santoso.

Sebelum ditangani Aji Santoso, Persebaya terseok-seok di zona papan bawah-tengah saat masih di bawah racikan Djadjang Nurdjaman-Bejo Sugiantoro (caretaker)-Wolfgang Pikal.

Pengamat Persebaya, Dhion Prasetya mengatakan satu catatan negatif Persebaya di Liga 1 2019 sebelum ditangani Aji Santoso adalah banyak membuang poin kandang.

Dari 12 laga kandang awal, Persebaya hanya bisa menang tiga laga.

Baca: Daftar Pemain Persib yang Ingin Dipertahakankan Robert Alberts

Baca: Marko Simic Bisa Jadi WNI Lewat Jalur Naturalisasi: Berseragam Timnas Bukan Target Utama

Baca: Persib Tak Cuma Butuh Bek Tengah Andal: Harus Cari Striker Haus Gol Antisipasi Kepergian Eze

Para pemain Persebaya berlatih di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (19/12/2019). (surabaya.tribunnews.com/habibur rohman)

 

“Persebaya musim ini terlalu sering membuang kesempatan meraih angka penuh di kandang.”

“Itu merupakan kerugian besar bagi Persebaya,” terang Dhion kepada SURYAMALANG.COM, Senin (23/12/2019).

Dion mengakui penggantian Djanur ke caretaker Bejo Sugiantoro menjadikan tim berbeda.

Bejo mampu membangkitkan pola permainan khas Persebaya Surabaya yang sempat tak muncul ketika ditangani oleh Dajnur.

“Meskipun itu tidak mampu menghindar dari kekalahan telak 0-4 atas Arema FC di Malang.”

“Yang konyol lagi adalah penunjukan Wolfgang Pikal sebagai pelatih kepala,” ucap pria asal Sidoarjo itu.

Dion menambahkan pergantian itu adalah hal terkonyol yang pernah ada dalam perjalanan naik turun Persebaya di Liga 1 2019.

“Bagaimana mungkin pelatih dengan rekam jejak kurang baik sebagai pelatih kepala ditunjuk sebagai nahkoda Persebaya? Hasilnya bisa dilihat,” tegas pria 33 tahun itu.

Wolfgang Pikal, saat memimpin latihan para pemain Persebaya Surabaya. (SURYA.co.id/Habibur Rohman)

Baca: Daftar Pemain Persib yang Ingin Dipertahakankan Robert Alberts

Baca: Marko Simic Bisa Jadi WNI Lewat Jalur Naturalisasi: Berseragam Timnas Bukan Target Utama

Baca: Persib Tak Cuma Butuh Bek Tengah Andal: Harus Cari Striker Haus Gol Antisipasi Kepergian Eze

Delapan laga menangani Persebaya, Wolfgang Pikal hanya bisa mempersembahkan satu kemenangan, empat laga menelan kekalahan, tiga laga lainnya berakhir imbang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini