“Ditambah kekalahan memalukan 2-3 dari tim tamu PSS Sleman yang menyebabkan pitch invasion jilid dua,” ucap pria miliki hobi membaca tersebut.
Akibat kekalahan itu, oknum Bonek melakukan kerusuhan di Stadion GBT sehingga Persebaya mendapat sanksi latangan tanpa penonton sembilan laga tersisa hingga akhir kompetisi Liga 1 2019.
Beruntung manajemen Persebaya bergerak cepat dengan mendatangkan Aji Santoso sebagai sosok tepat pada kondisi kurang baik Persebaya.
Di bawah kepelatihan Aji Santoso, Persebaya mampu memperagakan permainan rancak khas Suroboyo.
“Selain mengorbitkan talenta lokal (Koko Ari Araya) dan tidak lupa cara untuk menang, Aji membawa Persebaya meraih peringkat kedua musim 2019 ini. Sebuah pencapaian yang di luar dugaan,” kata Dion.
Dion berharap Persebaya musim depan menghindari drama-drama tak penting yang bisa mengganggu stabilitas tim.
“Rekrutlah pemain asing yang jelas kualitasnya. Jangan ulangi hal seperti putaran pertama dengan Amido Balde dan Damian Lizio.”
“Juga rekrutlah pemain lokal yang bisa padu dan menyesuaikan dengan gaya bermain Surabaya,” teranga Dion.
Dion mengatakan permainan Persebaya harus ngeyel dan ngosek, baik ketika bermain di kandang maupun tandang.
Hindari rasa grogi ketika bermain di kandang sendiri.
“Jangan lupa untuk menang di kandang. Jika Persebaya bisa menang di kandang, Bonek akan pulang ke rumah dengan hati senang dan riang,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Drama Konyol dan Tak Penting Selama Perjalanan Persebaya di Liga 1 2019, https://suryamalang.tribunnews.com/2019/12/24/drama-konyol-dan-tak-penting-selama-perjalanan-persebaya-di-liga-1-2019?page=all.