TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menjadi negara dengan tingkat penurunan ranking FIFA tertinggi diantara klub-klub Asia Tenggara sejak 2010 hingga 2019.
Satu dekade terhitung dari 2010, prestasi sepak bola Indonesia tak kunjung membaik.
Timnas Indonesia mengalami serangkaian kegagalan dan kegagalan.
Gagal di Piala AFF hingga tak kuasa bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Tak heran jika posisi Indonesia kian merosot pada ranking FIFA.
Baca: Rekap Nama Baru dan Bertahan di Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Bali United, Madura United
Baca: Kabar Bursa Transfer Persebaya: Manajemen Bajul Ijo Umumkan Daftar Pemain yang Dilepas
Awal 2010, Indonesia sempat memiliki ranking FIFA tertinggi kedua se-Asia Tenggara.
Tim Merah Putih berada di posisi 127 ranking FIFA pada 2010.
Indonesia menduduki hanya berselisih enam strip dari Thailand sebagai pemilik peringkat tertinggi di antara wakil Asia Tenggara.
Namun, penampilan buruk timnas Indonesia pada tahun 2011 membuat Negeri Khatulistiwa ini harus terjun bebas ke posisi 142 ranking FIFA.
Bukannya membaik, peringkat Indonesia justru semakin merosot dari tahun ke tahun.
Pada 2015, Indonesia bahkan harus berada di bawah Timor Leste dan Laos.
Baca: Rekap Nama Baru dan Bertahan di Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Bali United, Madura United
Baca: Kabar Bursa Transfer Persebaya: Manajemen Bajul Ijo Umumkan Daftar Pemain yang Dilepas
Tim Garuda menempati peringkat ke-179 ranking FIFA pada edisi 2015.
Kehadiran pelatih asal Spanyol, Luis Milla, sempat memberi dampak positif pada sepak bola Indonesia pada 2017.
Satu setengah tahun menjabat, Luis Milla turut mengantarkan Indonesia naik ke posisi 159 ranking FIFA.