Indonesia unggul enam tingkat dari Negeri Jiran, Malaysia.
Akan tetapi, kontrak Luis Milla tak diperpanjang dan kursi kepelatihan dilanjutkan oleh Simon McMenemy pada 2019.
Di tangan Simon, Indonesia semakin bobrok dengan menelan lima kekalahan di fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Akibatnya, timnas Indonesia menjadi juru kunci klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Baca: Rekap Nama Baru dan Bertahan di Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Bali United, Madura United
Baca: Kabar Bursa Transfer Persebaya: Manajemen Bajul Ijo Umumkan Daftar Pemain yang Dilepas
Hal tersebut kian membuat posisi Indonesia di ranking FIFA menurun drastis.
Indonesia harus menerima kenyataan berada di posisi 173 ranking FIFA pada update terakhir 19 Desember 2019.
Indonesia memiliki poin sama dengan Kamboja serta tertinggal jauh dari Malaysia dan Singapura.
Jika dihitung sejak 2010, Indonesia telah menurun sejauh 46 peringkat FIFA.
Indonesia tercatat sebagai negara ASEAN dengan catatan penurunan peringkat paling tajam.
Sementara itu, Vietnam menjadi tim dengan tingkat kemajuan paling baik di antara negara Asia Tenggara.
Baca: Rekap Nama Baru dan Bertahan di Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Bali United, Madura United
Baca: Kabar Bursa Transfer Persebaya: Manajemen Bajul Ijo Umumkan Daftar Pemain yang Dilepas
Vietnam saat ini naik ke posisi 94 dari sebelumnya menempati peringkat 173 FIFA pada 2010.
Wajar saja, Vietnam sukses menjadi pemuncak klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Skuat besutan Park Hang Seo mengumpulkan 11 poin dari tiga kemenangan dan dua hasil imbang.
Selanjutnya, nasib ranking FIFA Indonesia bergantung pada pelatih baru Shin Tae-yong.
Juru taktik asal Korea Selatan itu akan meneruskan tugas Simon untuk menangani timnas Indonesia sampai empat tahun ke depan.
Berikut daftar surplus dan defisit ranking FIFA dari 11 tim ASEAN selama satu dekade 2010-2019: