Selain itu, yang mengejutkan ialah tak lagi menggunakan jasa Makan Konate dan Hamka Hamzah.
Keduanya merupakan elemen penting baik di sektor pertahanan dan penyerangan Singo Edan.
Perombakan skuat besar besaran Arema FC berimbas pada krisis pemain di berbagai posisi.
Sektor penyerangan Arema FC di musim 2020 tak lagi menggunakan jasa Ahmad Nur Hardianto dan Ricky Kayame.
Adpaun di lini pertahanan, Singo Edan dipastikan taka akan menggunkana jasa Nasir dan Ikhfanul Alam.
Perombakan skuat besar besaran yang dilakukan Arema FC tentu akan menimbulkan sejumlah pertanyaan bagi Aremania dan Aremanita.
Pasalnya, manajemen terkesan adem ayem dalm urusan bursa transfer.
Bagaimana tidak, ketika tim kontestan lainnya berlomba untuk memperkenalkan pemain anyar hingga mempertahankan pemain pilar, Singo Edan justru melakukan hal yang sebaliknya.
Sebelumnya, Ruddy Widodo menyatakan jika Arema FC musim 2020 akan mengedpankan komposisi pemain muda dan berpengalaman.
Hal itu yang membuat manajemen mendatangkan Mario Gomez.
Pelatih asal Argentina itu dinilai memiliki kpasitas uuntuk mengembangkan potensi pemain muda.
Hal tersebut penah dilakukan coach Mario Gomez di Borneo FC dan Persib Bandung.
“Siapa yang tidak tahu reputasi Coach Mario Gomez memimpin sebuah tim dengan banyak pemain muda?," ucap Ruddy Widodo
"Ini yang membuat kami tertarik, karena Arema punya banyak pemain muda potensial, mungkin tepat di tanganinya,” tambahnya.
Ia menilai Singo Edan tak kalah dengan Pesut Etam yang memiliki banyak talenta pemain muda.
“Arema tak kalah dari Borneo FC, kami punya banyak pemain muda potensial"
"Harapan kami kehadiran Coach Gomez bisa membuat permainan mereka lebih matang tahun ini,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Giri/Wearemania/Agung Prima)