TRIBUNNEWS.COM - Shin Tae-yong sudah resmi didaulat menjadi pelatih kepala Timmas Indonesia.
Ia bersama tiga asistennya ditunjuk menjadi pelatih dari tim kelompok umur U-19 hingga U-23.
Lalu bagaimana cara Shin tae Yong mempersiapkan Timnas Indonesia secara skema?
Shin Tae-yong gemar menggunakan varian formasi, dari 4-3-3, 4-2-3-1, 4-4-2 ataupun 3-4-3, diantara keempat skema tersebut, 4-4-2 yang kerap ia gunakan di Korea Selatan.
Shin akan menggunakan formasi 4-4-2 untuk menghadapi tim yang memiliki keunggulan postur.
Sedangkan skema 4-2-3-1 dan 4-3-3/4-1-2-3 akan digunakan ketika menghadapi tim-tim yang mengandalkan kecepatan.
Lalu apa yang membuat Shin memiliki pendekatan berbeda?
Keunggulan dari taktikal Shin Tae-yong adalah counter attack yang sangat berbahaya di depan gawang lawan, mengandalkan kecepatan dari dua sayap ataupun dua striker yang diturunkan dalam starting line-up.
Untuk menahan serangan dari lawan, Shin Tae-yong menggunakan zone defending, dimana pemain diberikan masing-masing wilayah untuk dicover.
Tujuannya? mengurangi duel-duel fisik yang mengandalkan bola-bola atas dan lebih memilih untuk memotong umpan daripada duel fisik.
Kekurangannya, jarak antar pemain agak jauh, dan menyisakan beberapa ruang kosong dibelakang marking zone.
Pasalnya, dua bek tengah tidak diperkenankan terlalu maju untuk mengantisipasi bola melebar dan crossing dari lawan.
Maka, tentu dalam tugas berat di lini tengah Timnas Indonesia yang biasanya ditempati oleh Zulfiandi dan Evan Dimas.
Apalagi dengan zona marking akan menuntut kedisiplinan dari dua fullback untuk tidak terlambat dalam bertahan.