TRIBUNNEWS.COM - Eduardo Perez memiliki target berat sebagai pelatih baru PSS Sleman, yakni membawa Elang Jawa finis di posisi lima besar Liga 1 2020.
PSS Sleman membuat kejutan dengan merekrut mantan asisten Luis Milla di timnas Indonesia, Eduardo Perez Moran, sebagai pelatih mereka pada Rabu (15/1/2020) siang.
Eduardo Perez akan didampingi oleh Danilo Fernando, Listiyanto Rahardjo, dan Suwandi sebagai asisten pelatih.
Penunjukkan pelatih asal Spanyol itu terbilang mengejutkan karena pelatih sebelumnya, Seto Nurdiantoro, tak diberitahu oleh manajemen PSS Sleman.
Baca: Ribuan Aremania Padati Stadion Gajayana Lihat Latihan Perdana Arema FC: Penasaran Skuat Anyar
Baca: Sindiran Pedas Bobotoh Atas Bergabungnya Teja Paku Alam ke Persib Bandung
Baca: Persebaya Surabaya Masih Butuh Dua Pemain: Nama-Nama Ini Dikabarkan Jadi Incaran
Juru taktik asal Sleman itu baru mengetahui kabar bahwa PSS telah memiliki pelatih baru dari awak media yang menghubunginya untuk mencari konfirmasi.
"Ooo, berarti sudah pasti itu (pelatih kepalanya)," ujar Seto Nurdiantoro dilansir Tribun Jogja.
"Belum tahu (soal PSS Sleman akan mendatangkan pelatih baru), ya saya pikir seperti ini (cara) pemberitahuannya (kepada saya)," ucap Seto Nurdiantoro.
Terlepas dari hal tersebut, Eduardo Perez memiliki target berat bersama PSS Sleman pada Liga 1 2020.
Manajemen Elang Jawa menargetkan Perez supaya mampu membawa PSS Sleman finis di posisi lima besar klasemen Liga 1 2020.
"Kami menargetkan coach Eduardo bisa membawa PSS Sleman finis pada peringkat lima besar untuk kompetisi tahun ini," ujar CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS), Fatih Chabanto, dikutip dari Tribun Jogja.
"Target itu bukan perkara mudah karena kami juga membuat keputusan dengan cepat dan mudah-mudahan tepat dengan memberi kepercayaan kepada Eduardo untuk menangani PSS Sleman," ucapnya lagi.
Perez sendiri merasa tertantang untuk menukangi PSS Sleman pada musim 2020.
Mantan asisten Xavi Hernandes di klub Liga Qatar, Al Sadd, tersebut mengaku sudah mengetahui seluk beluk klub barunya tersebut.
Hal itu termasuk militansi yang kerap ditunjukkan oleh suporter setia PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS).