"Dan kami akui, memang sebelumnya hilang di dua musim terakhir. Semoga kembali lagi," jelas Ruddy Widodo.
Disinggung mengenai pola pelatihan yang dilakukan Mario Gomez, Ruddy mengakui jika timnya kini memiliki situasi yang berbeda, tentunya mengarah yang lebih baik.
"Atmosfer latihan sekarang sudah jelas berbeda dari sebelum-sebelumnya."
"Metode melatihnya saja sudah berbeda. Pemain tidak mengeluh," terangnya.
Alhamdulillah karakter Arema-nya dan ngototnya saya lihat sudah mulai bangkit," kata Ruddy Widodo
Disinggung menganai pelatih fisik yang didatangkan manejemen bersamaan dengan Mario Gomez, pria berusia 48 tahun tersebut menilai hal tersebut merupakan yang dibutuhkan timnya.
Menurutnya, masalah timnya musim lalu salah satunya tak punya pelatih fisik.
“Latihan fisik itu ya secara manual, misal pemain lari sambil membawa beban."
"Tidak seperti latihan fisik dengan bola seperti di sepak bola modern."
Mungkin, khusus untuk pemain di Indonesia, teori latihan fisik dengan bola itu belum bisa diterapkan, walaupun di Eropa sukses,” terang Ruddy Widodo seperti yang dilansir dar Wearemania.
Sekain pola latihan, Mario Gomez membawa hal yang baru ditubuh Arema FC, yakni diterapkannya aturan berupa denda pada setiap pelanggaran keterlambatan.
“Dari kedisiplinannya, Coach Gomez juga bagus, ada denda untuk tindakan indisipliner. saya pikir konsep ini berhasil,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)