TRIBUNNEWS.COM - Performa angin-anginan yang dihasilkan Manchester United (MU) membuat manajemen mulai berpikir untuk mengganti kursi pelatih yang kini ditempati Ole Gunnar Solskjaer.
MU yang sejatinya merupakan tim elite di Liga Inggris bahkan memiliki sejarah yang gemilang di Benua Biru kini harus puas dengan menjadi tim pesakitan.
Bagaimana tidak, jika beberapa musim ke belakang, The Red Devils masih masuk dalam bursa perebutan gelar Premier League.
Namun, musim ini hampir dipastikan Rashford dkk harus merelakan gelar tersebut hilang.
Faktanya, tim yang bermarkas di Old Trafford Stadium tersebut kini mengoleksi 34 poin, berselisih 33 angka dengan Liverpool yang berada di pucak klasemen.
Jarak yang sangat jauh bagi tim sekelas MU.
Apalagi Liverpool yang secara sejarah merupakan rival abadi The Red Devils mulai menanamkan dominasinya di ajang Liga Inggris dan Liga Champions.
Fakta MU yang tak kunjung menemukan konsistensi di gelaran Liga Inggris dan berbagai ajang yang diikuti membuat kursi kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer memanas.
Dilansir dari Dailymail, MU mempertimbangkan untuk memecat pelatih asal Norwegia tersebut jika tak kunjung memberikan perbuahan yang signifikan terhadap pola permaianan rival sekota Man City itu.
Adalah Gareth Southgate yang dinilai sebagai kandidat terkuat menggantikan peran pria asal Norwegia tersebut di kursi kepelataihan MU.
Dikabarkan, Gareth Southgate akan resmi menukangi tim Manchester United setelah ia selesai mengarsiteki timnas Inggris di Euro 2020.
Hal tersebut berlaku bagi Gareth Southgate jika Solskjaer tak kunjung memberikan perubahan di pola permainan timnya itu.
Berdasarkan dari 10 pertandingan terakhir Rashford dkk, MU hanya sanggup mengemas empat kemenangan, satu hasil imbang, dan sisa laga lainnya berkahir kekalahan.
Terlebih lagi, Old Trafford yang kala dipegang Sir Alex Ferguson menjadi Stadion yang keramat, kini tak lagi menjadi tempat yang sulit untuk ditaklukkan.