TRIBUN-MEDAN.com - Rachmad Hidayat kembali menjadi pemain PSMS Medan. Ia dikontrak selama semusim
Sebelum ke PSMS, Rachmad banyak mendapat tawaran dari klub Liga 1 maupun Liga 2.
Bahkan, ia sudah hampir bergabung dengan klub Liga 2 Persis Solo. Rachmad dikabarkan mendapat tawaran kontrak dengan nilai tertinggi di Persis.
Namun, Rachmad Hidayat lebih memilih gabung dengan PSMS.
Jurnalis Tribun Medan, Ilham Fazrir Harahap mewawancarai mantan pemain Persib Bandung ini tentang alasannya memilih pulang kampung.
Mengapa memilih PSMS padahal sebelumnya Bermain di Liga 1?
Aku sih sebenarnya mau main di Medan. Aku sudah janji dengan istri dan anak aku untuk main di Medan. Tapi saat pertama dapat tawaran dari PSMS, belum ada kecocokan harga kontraknya. Sepertinya PSMS belum ngotot untuk dapatkan aku.
Kebetulan saat itu ada dapat tawaran juga dari Persis Solo. Persis menawarkan kontrak yang cukup tinggi dan aku pun sudah oke. Sudah latihan juga, tapi sampai sana tidak sesuai komitmen dari awal.
Kemudian komunikasi juga dengan Manajemen PSMS, mereka lebih serius dan ngotot kerja sama dengan aku.
• Kiper PSMS Adi Satryo Terkejut Dapat Menu Latihan 3 Kali Sehari Bersama Timnas U-19
Dengan tawaran yang sudah sesuai itu, aku mau karena memang dari awal ingin ke PSMS. Jujur, kalau soal besaran kontrak, ada yang lebih tinggi dari PSMS. Tapi aku mikir buat apa jauh-jauh main ke sana kalau ada di Medan. PSMS ini tim besar, aku enggak mau melihat Liga 2 atau Liga 1-nya.
Bersama PSMS apa Targetnya?
Kalau target, tentu kita semua sudah tahu apa yang diinginkan. Seperti apa yang sudah disampaikan manajemen maupun suporter, PSMS itu harus naik ke Liga 1.
Tapi menurut aku itu tidak mudah. Butuh kerja keras. Aku enggak bisa kerja sendiri mengangkat PSMS ini naik ke Liga 1, harus bekerja sama dengan tim, pelatih dan semuanya. Mudah-mudahan teman aku bisa bantu aku jugalah bawa PSMS naik ke Liga 1.
Bagaimana Anda melihat keseriusan PSMS melakoni Liga 2 2020?