PSMS saya lihat sudah ada perubahanlah. Mau mendatangkan pemain-pemain anak Medan seperti Rifqi, Rohim, Agung, dan lainnya.
Di sini aku melihat keseriusan PSMS naik ke Liga 1. Manajemen benar-benar mau menargetkan naik ke Liga 1. Apalagi ada anak-anak Medan yang bela PSMS ini.
Tapi siapapun yang main di PSMS ini, seperti kata Bang Legimin, mau dia dari tim Liga 2 ataupun Liga 3, kalau sudah berseragam PSMS sudah berbeda. Pemain pasti semangat dan pasti kerja keras.
Kembali main ke Medan, apa yang dirindukan?
Yang aku rindukan main ke Medan ini bisa buat bangga Ayah. Apalagi waktu kompetisi udah jalan, Ayah bisa nonton langsung di Teladan.
Datang ke Medan sebagai pemain yang diidam-idamkan suporter, bagaimana perasaan Anda?
Aku ucapkan terima kasih kepada suporter pastinya, karena mereka masih percaya sama aku. Ini jadi motivasi buat aku main di PSMS.
Tapi sebenarnya aku sedikit beban dengan hal itu. Aku harus ekstra kerja keras jadinya dengan predikat seperti itu.
Biasanya aku main di Liga 1 masih bisa santai tanpa memikirkan target yang tinggi. Tapi di sini aku jadi merasa harus menambah jam latihan lagi.
Mengenai Pelatih PSMS Philep Hansen, bagaimana tanggapan Anda?
Aku belum begitu kenal dengan Philep Hansen. Tapi yang aku dengar-dengar dia juga pelatih bagus.
Aku kemarin sempat ngobrol dengan Djumafo. Dia bilang, Philep pelatih bagus. Kemudian dia orangnya fair mau di dalam maupun di luar. Sisi lainnya juga dia baik, itu aja sih yang aku dengar karena belum terlalu kenal.
Berapa besaran kontrak yang ditawarkan PSMS?
Banyak yang bilang aku pemain mata duitan. Main ke sana karena uang, mau dapatkan Pajero barulah, Fortuner barulah.