"Kami adalah tim besar dan akan mempressing bola," imbuhnya.
Permainan Simic dkk selama di bawah kepelatihan Farias terlihat mengandalkan pressing hingga skema satu dua antarpemain sering diterapkan.
"Saya tahu mereka tim yang bagus. Tapi kami tim besar dan harus bisa pressing lawannya. Dan itu akan jadi ciri permainan kami musim ini,"
"Untuk Madura sudah saya pikir dan analisa satu-satu. Saya optimistis pada laga ini," tegas Farias.
Sementara itu Alfath Fathier akan bersikap profesional jelang melawan bekas klubnya di musim Liga 1 2019 lalu.
"Ya mungkin ajang reuni di lapangan. Saya lihat materi Madura musim ini bagus, apalagi ada coach RD juga," kata Alfath seperti yang dilansir dari Kompas.
"Sebagai pemain, saya bakal profesional memberikan yang terbaik bagi Persija. Kalau kikuk, sih, tidak, kami sebagai pemain harus profesional," terang Alfath.
Baca: Shin Tae-yong Bereaksi Atas Ketidakhadiran Indra Sjafri, Benarkah Sang Asisten Mundur dari Timnas?
Baca: Strategi Jitu Mario Gomez, Jadikan Dave Mustaine Penyerang Bayangan di Belakang Rising Star Arema
Baca: Irfan Bachdim Terkesima Gaya Melatih Shin Tae-yong
Disisi lawan, Rahmad Darmawan selaku pelatih Madura United mengingatkan anak asuhnya untuk mewaspadai permainan lawannya.
"Mereka berhasil menang 2 kali dan 1 imbang dan semua bikin gol artinya kita harus mewaspadai konsep serangan mereka,"
"Tim ini berbahaya dan kita harus benar-benar melatih pertahanan mereka,"
Selain mengawasi konsep serangan Macan Kemayoran, pelatih yang akrab disapa RD ini akan memberikan perhatian khusus kepada Simic.
Berkaca pada penampilan Simic di fase grup B, saat ini penyerang asal Kroasia ini telah membukukan 4 gol untuk Macan Kemayoran.
"Kita harus mewaspadai Marko Simic, Riko dan pemain muda lainnya,"
"Seperti Herry Susanto, Novri dan Rezaldi yang kerap merepotkan pertahanan lawannya,"