TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan antar-suporter yang mewarnai laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 antara Persebaya Surabaya vs Arema FC turut dikomentari pelatih Persib Bandung,Robert Rene Albert.
Laga antara Persebaya Surabaya vs Arema FC tersebut digelar tanpa penonton di Stadion Supriyadi, Kota Blitar pada Selasa (18/2/2020).
Laporan Surya.co.id, kericuhan antar dua kelompok suporter terjadi di luar stadion dan terjadi di dua lokasi.
"Ada insiden kecil. Pertama terjadi sebelum pertandingan dimulai di Jalan Kapuas, kedua di areal persawahan Kelurahan Bendo. Kedua suporter sempat bertemu dan terjadi insiden," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela.
Adapun dampak kerusuhan itu, sebanyak emoat motor rusak parah setelah dibakar massa.
"Empat motor dirusak itu saat terjadi insiden di Jl Kapuas sebelum pertandingan dimulai. Kalau insiden di areal persawahan Kelurahan Bendo tidak ada korban," kata Leonard.
Selain empat motor, kata Leonard, juga ada dua orang luka saat terjadi bentrokan antara kelompok suporter.
Satu orang mengalami patah kaki dan harus menjalani perawatan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dan satu lagi luka di bagian kepala.
"Yang luka di bagian kepala hanya luka ringan mungkin terkena lemparan batu. Dua orang yang luka itu dari kelompok suporter, baik dari Aremania dan Bonek," katanya.
Baca: Laga Persebaya Surabaya dan Arema FC Diwarnai Dua Kali Bentrokan Antar-Suporter
Baca: Fakta Kemenangan Persebaya Atas Arema: Kerusuhan Jelang Laga, 6 Gol & Kartu Kuning, 1 Kartu Merah
Aksi kerusuhan tersebut turut dikomentari oleh pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.
Rene Albert mengatakan aksi kerusuhan yang dilakukan oleh kelompok suporter itu harus dihentikan.
Lewat komentar di Instagram pribadinya, ia menuliskan pesan agar semua kelompok suporter di Indonesia menghentikan aksi kerusuhan.
"This need to stop....once and for all", tulis Rene Albert di kolom komentar akun @lestarindo_soccerfield.
Komentar dari Rene Alberts itupun ditanggapi positif oleh warganet lain.