Di sektor fullback, kemungkinan besar akan diberikan pada Alfin Tuasalamony dan Johan Alfarizi.
Kombinasi pemain senior penuh pengalaman dan gerakan eksplosif, akan menjadi senjata di lini belakang Singo Edan musim depan.
Lini tengah Singo Edan akan menarik terlebih dengan adanya Oh In Kyun, siapa yang akan menjadi tandem bagi gelandang asal Korea ini.
Memiliki usia tidak lagi muda, tentu In Kyun harus mendapatkan tandem pemain lokal yang punya kualitas mumpuni.
Arema FC memiliki banyak opsi, dengan adanya Kushedya Hari Yudo, Dave Mustaine, hingga pemain senior seperti Dendi Santoso.
Yang menarik, adanya sosok Elias Alderete dan Jonatan Bauman, akan membuat skema permainan Arema FC sedikit berubah.
Keduanya penyerang secara permainan, mirip dengan kemungkinan Elias akan berada di depan Bauman dalam skema 4-4-1-1/4-1-3-1-1.
Menarik melihat skema Arema FC yang diarsiteki Mario Gomez memiliki penyerang yang handal dalam duel udara.
Kini dengan adanya Elias Alderete dan Jonatan Bauman, kemungkinan besar Arema FC akan lebih mengandalkan serangan dari bola bawah dibanding menggunakan duel-duel udara.
Peran Elias Alderete dan Jonathan Baumann sangat terlihat apik di Laga Semifinal Piala pra musim bertajuk Piala Gubernur Jatim 2020.
Terlepas dari kartu merah yang diterima Bauman, Singo Edan sejatinya lebih dominan di lini tengah, dan sangat seimbang kala melakukan transisi.
Transisi adalah kunci permainan Mario Gomez persis seperti yang ia tunjukkan bersama Borneo FC dan Persib Bandung,
10 menit pertama, Arema jauh lebih dominan dibanding Persebaya yang nampak kaku menghadapi rapatnya lini tengah Singo Edan.
Sebelum kartu merah Bauman, Arema benar-benar membuat Bajol Ijo mati kutu di lini tengah, Persebaya baru bisa berkembang usai unggul jumlah pemain.